instagram facebook twitter linkedin
cigrey.blogspot.co.id. Powered by Blogger.
  • Home
  • Parenting
  • Life Style
    • Food
    • Info
    • Review
    • Motivation
  • About

Maming Story

Seminggu berlalu usai dari perjalanan ke Malang yang masih membekas di hati saya. Bagaimana tidak? sebagai pecinta kuliner Indonesia, kota Malang memang layak untuk dikunjungi.Bersama teman-teman blogger dan wartawan, kami melebur dalam acara Jelajah Gizi tahun 2017 yang diadakan oleh Sarihusada. Dengan mengangkat tema From Local to International, sepertinya sangat tepat rombongan penjelajah gizi menjejakkan kakinya di Malang.


Source: Tim Jelajah Gizi

Saya bersyukur bisa menjadi salah satu pemenang dari 10 blogger untuk Jelajah Gizi di Malang. Juga menjadi keputusan yang nggak mudah meninggalkan anak-anak dalam waktu 3 hari 2 malam untuk pertama kalinya. Well, acara Jelajah Gizi ini merupakan kegiatan tahunan yang dipersembahkan oleh Nutricia Sarihusada (Danone Group) mulai dari tahun 2012. Keren ya! Selama perjalanan kami menjelajah, nggak ada iklan satu pun:) bahkan kami didampingi oleh profesor ahli gizi yang baik hati, ramah dan kocak nian. Beliau adalah Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD. Semua penjelajah bisa langsung bertanya kepada prof Ahmad Sulaeman. Subhanallah.




Nah, selanjutnya blogger dan media bisa melanjutkan informasi tentang gizi dari panganan lokal pada masyarakat luas, sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Menarik bukan?

Okay, ternyata banyak sekali makanan khas dari kota Malang yang berpotensi go international. Dalam #JelajahGiziMalang kali ini. Mulai dari snack yang disajikan panitia, sekotak kue dari toko kue Sara. Di dalamnya ada makanan yang unik banget namanya yaitu pipis kopyor. Lalu kami makan siang di rumah makan khas Jawa yang menggunakan resep kuno tanpa vetsin. Disanalah awal petualangan kuliner kami dimulai. Rumah makan ini menyediakan masakan rumahan khas Jawa yang menjadi legenda ditambah dengan interiornya yang Jawa banget. Saya bisa mengenal menjes, krengsengan, mendol, urap yang rasanya masih tersimpan rapih dalam kenangan. Ya, selain enak ternyata gizinya bukan main. Seperti Prof. Ahmad Sulaeman tegaskan, kita bisa proteksi asupan makanan di era global lewat panganan lokal. Panganan lokal yang dekat dengan kita. Pun mudah untuk kita mengontrol kebaikan kandungan yang ada di dalamnya.

Dari acara ramah tamah di rumah makan khas Jawa milik bapak Sukarli kami dibawa ke Kusuma Agro Industri. Saya senang sekali bisa melihat secara langsung pohon apel Malang yang terkenal itu. Ditambah lagi teman-teman bisa memetik apelnya. Juga melihat tempat produksi minuman dari apel. Apel yang bisa diolah jadi apa saja seperti keripik, jenang, wingko, cuka apel, minuman… masya Allah.



Hari kian senja, udara di Batu Malang semakin terasa sejuk. Hmm, meski kesorean tiba di Museum Angkut selepas wisata buah apel Malang tadi, nggak mengurangi keseruan menikmati lampu-lampu museum. Serasa bukan di Indonesia, apalagi saat menginjak zona Eropa. Saya berkali-kali menelepon anak-anak untuk memperlihatkan view museum angkut saat itu.

Exit museum Angkut, kami bisa mencoba beberapa makanan di pasar Apung. Honestly, saya baru kali ini nyobain cwie mie Malang. Dan bertemu menjes lagi juga tahu telor yang pedas. Lagi-lagi kulineran lokal yang pasti bakal saya kangenin. Malam makin larut dan dinginnya menembus kain pakaian. Saya bersama penjelajah gizi lainnya diajak berkuliner di Pupuk Bawang Resto. Outdoor! Kebayang serunya nggak? Hawa dingin dari hijaunya pohon sangat kontras dengan kehangatan bakso Malang yang saya pesan. I enjoy that moment. Salut dengan panitia yang telah menyiapkan acara yang sedemikian rupa asyiknya. Dinner di Pupuk Bawang ini terkenang selalu. Nasi mawut, sempol, ketan legenda, angsle Malang. You made our day!



Hari kedua adalah acara di Coban Rondo, kami berangkat dari tempat penginapan Jambuluwuk. Lelah sangat terasa setelah berlarian di taman labirin. Dilanjutkan charge energi dengan lunch di Dancok cafe.

Lalu cooking demo dan competition yang menghadirkan chef Revo, chef usia 14 tahun. Beliau memasak dua menu makanan, salah satunya Rawon Steak. Rasanya enak. Rawon steak lebih sehat dari steak biasa karena menggunakan kluwek yang bersifat antioksidan.

Usai cooking competition, kami menuju desa Sanan pembuat tempe dan keripik tempe. Kesukaan!


Sepulang berkeliling untuk melihat cara pembuatan tempe dan keripik nya, kami mampir di toko oleh-oleh. Acara ditutup dengan gala dinner di Indie Resto. Makanan yang disajikan pun nikmatnya terkenang. Sop buntutnya juara. Saya pun mengambil cwimie lagi. Alhamdulillah..


Hari kedua kami beristirahat di Ijen Suites Malang.


Yes, nggak terasa sudah di malam terakhir kami menjelajah gizi Malang. Keesokannya, kami jalan santai di kampung Tridi dan warna warni. Menyantap makan siang di rumah makan Inggil. Rumah Makan Inggil juga menampilkan khas gaya retro, tempo doeloe.


3 hari 2 malam yang sangat berkesan di kota Malang.




malang
Source: Tim Jelajah Gizi

Ternyata inilah 5 Panganan lokal khas Malang yang siap go international:

Mendol
Mendol adalah makanan khas Malang Jawa Timur, Indonesia. Untuk membuatnya mudah sekali. Selain itu rasanya yang enak dan bergizikarena berbahan dasar tempe.Lalu diracik dengan bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, kencur dan daun jeruk. Sedapnya.

Menjes

Menjes merupakan ampas tahu. Yaa, sama seperti mendol yang berbahan dasar kedelai juga. Biasa digoreng dalam balutan tepung berbumbu kunyit, bawang putih, daun jeruk, kemiri, ketumbar) Saya masih ingat bagaimana rasanya menjes di pasar apung Malang, yang gurih dan dimakan bersama cabai rawit hijau.

Sempol

Sempol ini termasuk street food yang uenak. Biasanya terbuat dari daging ayam. Dililitkan ke tusukan sate mirip kaki naga. Juga terasa lebih sedap bila ditambahkan udang. Nggak hanya orang dewasa, anak-anak pun suka banget.

Olahan Apel

Berbagai olahan apel mulai dari keripik apel yang kriuk renyahnya, cuka apel, jenang apel semua bisa berpotensi go international. Ditambah lagi minuman teh Siiplah yang segarnya puol.

Cwie Mie

Siapa yang nggak suka mie? Kayaknya jarang ya yang anti mie. Taburan ayam halus dan selada dalam Cwie mie Malang sudah nggak diragukan lagi lezatnya. Hmmm. .


Terpesona akan panganan lokal khas Malang yang rasanya mendobrak lidah ini. Ah, insya Allah saya akan kembali lagi ke Malang. Soon. .

Terima Kasih Nutricia Sarihusada yang telah mengadakan program Jelajah Gizi semoga bisa selalu menebar manfaat.
October 27, 2017 22 comments
Mendidik Anak itu Nggak Mudah Tapi Jangan Pernah Menyerah ~ Seorang ibu adalah madrasah pertama untuk anak-anaknya. Saya bersyukur bisa jadi seorang ibu rumah tangga sejak Kaina berusia 6 bulan. Amat bersyukur. Karena bisa mendidik secara penuh dan langsung. 24 jam bisa memeluk, mencium ya pokoknya anytime you want it.

                          
   

Hmmm, setiap ibu memiliki tantangan masing-masing baik ibu bekerja di kantor atau pun di rumah. Intinya, nggak usah dengarkan omongan negatif orang lain. Set fokus kita pada anak-anak saja. Memang nggak mudah sih. Tapi jangan pernah menyerah.

Karena anak pertama selalu saya pegang dan maunya melindungi dia melulu, alhasil yaa nempel terus kayak perangko. Banyak kelebihannya namun ada juga kekurangannya. Tapii dari anak pertama saya bisa banyak belajar bagaimana menjadi orang tua yang lebih baik lagi. Harus diakui banyak sekali kekhilafan yang dilakukan kalau sudah capek. 




Baca Juga : Manfaat Pillow Talk dengan Anak

Tantangan ibu di rumah
24 jam bersama anak di rumah, pastilah mati gaya dalam mengajak bermain. Kadang harus buka-buka buku lama untuk refresh sejenak. Anak-anak itu maunya ditanggapi, diperhatikan, diberikan kasih sayang. Ya pokoknya love melulu haha. Buat ibu seperti saya yang bekerja dari rumah, betul-betul harus tricky menghadapi mereka. Saya cuma nggak mau, sekedar hadir secara fisik di depan mereka. 

Penuhi hak anak-anak
Cinta dan kasih sayang adalah hak mereka. Meski ada mbak ART yang bantu 3x dalam seminggu. Nggak semuanya sama mbak. Seperti memandikan anak, selagi saya masih mampu bernafas #hiaaa saya lakukan itu. Mengajarkan kebaikan untuk anak-anak memang kewajiban orang tua. Bukan berharap untuk disayangi kembali saat tua, tapi benar adanya apa yang kita tanam itulah yang kita tuai. Karena sejujurnya, saya melakukan semua lebih ke ladang amal, apa sih manfaat diri ini di dunia? As a mother. So, i just give my best to my lovely kids. Hanya itu yang saya bisa lakukan.

Mencari Ilmu
Rasanya mendidik anak tanpa ilmu yaaa mentok terus. Mendidik anak itu kan nggak selalu mulus. Mulai dari baca buku, terus diterapkan ke anak. Atau ngubek-ngubek di forum. Alhamdulillah, lagi-lagi harus bersyukur bisa menjadi blogger yang bisa ikut seminar parenting tanpa berbayar. Ilmu itu juga selalu berkembang. Berapapun usia kita, menuntut ilmu memang keharusan.

Memberikan Contoh
Kalau mau anak suka makan sayur, ortu juga harus suka makan sayur #nah. Sesederhana itu. They see and they do. Masih belajar untuk selalu memberi contoh yang baik. Seringkali saya memberi pengertian terhadap Kaina, saya pegang handphone or tab bukan untuk nonton atau main. Tapi buat cek-cek job :)) nyicil ide. Semoga dia mengerti. Well, kalau si adik Ashika.... speechless saya. Ampun dengan polahnya. Dia beda banget karena aktif bergerak. Dan entah galaknya dari mana? Mungkin ini #cobaan bahkan teguran supaya lebih lembut lagi dalam bertutur kata sekaligus bersikap.

Evaluasi
Ketika anak memukul teman mainnya?! Yuk evaluasi. Apa saya pernah memukulnya. Padahal tidak. Okay.. teman-temannya mungkin? Kalau anak berteriak, saya biasanya flashback. Apa saya akhir-akhir ini juga berteriak? Saya melihat ada diri saya pada anak-anak. Iyaaa. Evaluasi ini penting, nggak cuma buat anak melainkan untuk menjadi pribadi yang lebih bijak lagi.

Satu hal yang nggak bisa lepas dari cara mendidik anak, mohon selalu sama Allah supaya bisa mendidik langsung anak kita. Karena Allah adalah sebaik-baik pendidik.



Tulisan ini merupakan Collaborative Blogging Emak2Blogger dari kelompok Siti Nurbaya dengan tema Psikolog Anak dari sudut pandang masing-masing. Baca tulisan mak Eva tentang kisah supernya menghadapi anak beliau di Jangan Sebut Ia Anak Nakal atau kenal lebih banyak lagi di youngesteight.com


October 23, 2017 22 comments
Pengalaman Belanja Bulanan lewat Honestbee ~ Minggu lalu sebelum berkemas ke Malang, saya mencoba belanja bulanan lewat Honestbee. Beberapa barang kebutuhan rumah sudah tiris. Memang sih saya bukan tipe belanja bulanan. Ditambah lagi kalau belanja bulanan khusus gitu agak ribet buat saya yang memiliki anak kicik. Nah, apa sih Honestbee itu? Lebah jujur? Hehe. Jadi gini, Honestbee adalah aplikasi belanja online. Singkatnya ya asisten belanja.


                      
   

Aplikasi ini sangat memudahkan saya. Meski keluarga kami kalau belanja ya barang yang sudah habis saja, baru kami beli. Tapi seringnya malah jajan perintilan tiap kali bolak balik ke toko terdekat, Hihiii. Dengan Honestbee, saya terbantu dalam belanja barang kebutuhan seperti sabun, peralatan mencuci, bahan cemilan, ya pokoknya yang tersedia di Transmart Carrefour kala itu. Toko yang ada di aplikasi Honestbee ini diantaranya Transmart Carrefour, Super Indo (masih beberapa cabang saja), toko organik.

Gampang nggak sih penggunaan aplikasinya? Waktu itu nggak ada kendala, saya menggunakan metode pembayaran dengan credit card. Kebetulan mau coba pakai untuk pertama kalinya. 

Selain metode bayar dengan CC, kita bisa juga COD (cash on delivery). Saya pilih hari esoknya untuk delivery. Enaknya nih, kita bisa membandingkan harganya, dari toko satu dengan toko lainnya. Namanya emak, saya juga pernah membandingkan harga, asal jangan membandingkan anak yaa #eh.

Mereka ada shopper dan kurir. Khusus shopper adalah orang yang terpercaya buat belanjain pesanan kita. Sedangkan kurir ya tugasnya mengirim saja. Dan nggak perlu takut miss comm atau salah belanja. Shopper akan menghubungi kita kalau barang habis atau cuma beda warna maupun beda harga. Semua akan dikonfirmasikan kembali dengan kita kok. Asyik.



Untuk biayanya sendiri, ada biaya ongkir @10 ribu rupiah dan concierge fee @10 ribu rupiah. Karena total belanja saya mencapai 250 ribu, jadi bebas biaya ongkir. Saya hanya perlu membayar concierge fee (ini untuk biaya tip gitu). Menurut saya masih masuk akal dan sesuai dengan jasa yang saya terima :)


masukan kode "MOMMYBEE"

Delivery Fee is Free Now


Saya beli sabun cuci pakaian, pasta gigi, sabun cuci piring, daging giling, dan masih banyak lagi. Saya sempat meminta mas nya untuk foto. Ini diaaaaa. .nggak perlu antri di kasir ^^ dan pasti beli barang yang kita butuhkan saja.

Dok. Pribadi

Buat teman-teman yang mau nyoba belanja dengan Honestbee, bisa langsung instal aplikasinya ataupun akses ke id.honestbee.com. Free ongkir untuk belanja minimal 250 ribu, bisa gunain kode "MOMMYBEE". Kemarin saya pindahkan belanja bulanan dengan aplikasi Honestbee, belanja sabun, shampo, bahan pasta dan kawan-kawannya bisa sampai 250 ribu jadi bebas ongkiiiir deh. Duduk manis, belanjaan datang. Yuk belanjaaaa !
October 18, 2017 17 comments
Ngomongin Food Photography ~ Nggak pernah kepikiran sebelumnya buat megang kamera, bahkan punya kamera. Ya, orang kuliahnya anak teknik gini :)) Seni-seni terpendam doang punyanya. Selebihnya berantakan! Iyah, saya berantakan orangnya. Huhu. Tapi hatinya nggak berantakan karena sudah ditata 5 tahun yang lalu #hiaaa. Kenapa suka dan akhirnya nyebur gitu ke foto-foto makanan?


source: Canva


Saya pernah cerita gimana awalnya food photography di sini. Masih belum pernah ikut workshop serius. Mau banget. Sekarang foto makanan, lebih untuk blogging karena lagi nggak megang project apa-apa (promosi terselubung :p). Btw, kalau kamu mau dapat promo Singles Day dari Zalora klik di sini ya. 

Semua berawal dari suka makan, suka masak dan suka mencoba kuliner yang telah direkomendasikan ya. Saya cemen, nggak berani kalau tidak recommended #tidakmaukecewa. Huhu. 

Food photography itu menyenangkan banget bagi saya. Penasaran, gimana sih caranya bikin makanan kita tuh ngilerable. Kalau makanan yang rupanya sudah bagus, nggak begitu sulit ya. Tapi kalau kayak oncom? Hihi. Berlatih foto makanan pertamanya ya karena suka doang. Nggak ada maksud-maksud terselubung. Dan malah baru tahu kalau yang namanya food stylish di Indonesia masih sedikit. Nah semakin lama, semakin terasa menyenangkan hmm mungkin salah satunya karena bisa menghasilkan sesuatu.

Baca Juga: Memulai Food Photography

Kali ini sharing dan ngomongin hobi food photography, saya juga masih sambil belajar. Karena teorinya terbatas jadi cuma sharing pengalaman hihi. Yuk ah.

Mengenal Kamera Kita
Punya kamera ternyata nggak langsung bisa klik. Perlu penyesuaian lebih. Memang sih saat taaruf dengan dia, kayaknya bisa nih foto langsung cakep pakai kamera ini. In fact, saya nggak bisa. Perlu beberapa waktu. Eksperimen terus, jepret terus. Pernah kejadian lucu, waktu event parenting. Saya mau fotoin mbak Febri (salah satu teman blogger) bersama Ayudiah, pakai DSLR blio. Alhasil nggak bisa haha. Saya kira nggak perlu diintip, mba Febri bilang "intip aja" karena panik saya nggak ngikutin petunjuknya :)) Failed deh fotoinnya. Maaf ya mbak :") mungkin ku tak berjodoh dengan foto manusia 😹

Cahaya
Lighting di dalam rumah. Ternyata nggak bakalan bisa cakep tanpa pencahayaan yang cukup. Cahaya itu salah satu key nya. Dulu, sampai jungkir balik ngambil gambar supaya oqhe. Masalah pakai kamera atau handphone, yaa saya berani kalau cahayanya mendukung. Kalau nggak, langsung gulung tikar deh! handphone sekarang sudah cangcing alias canggih cing! Tinggal gimana teknik pengambilan fotonya saja. Untuk lokasi di rumah, bisa cari spot yang pas seperti teras atau depan jendela dan pintu. 

Angle
Nah, kalau angle ini memang casenya beda-beda ya. Makanya memang harus peka dalam memainkan kamera. Sudut pandang mata kita belum tentu sama dengan kamera. Ada beberapa sudut, seperti gambar di bawah ini. Kalau foto makanan tertentu nggak akan terlihat enak dari sudut x misalnya Ya memang harus trial nih hihi

source : http://digitalfotografi.net


Styling
Styling masih terus diasah, karena memang ini keluwesan berkat latihan. Semakin banyak jam terbang, biasanya kita bisa lebih luwes menata makanan menjadi terlihat enak di mata sampai bikin ngiler. Beberapa orang yang sudah keren fotonya seperti mbak Eliza atau mbak Ari dengan smartphonenya juga bilang, keluwesan menata tergantung seberapa seringnya memotret. Kalau sudah stuck saat foto, coba cari penyegaran dulu. Biasanya sih gitu, bertapa dulu hehe.


Dok. Pribadi


Properti
Jadi, saya belanja properti juga menyesuaikan kebutuhan. Nggak ngoyo, santai saja. Misalnya ada uang dari hasil ngeblog tapi faktanya banyak minta pak suami sih :D Dicicil-cicil ternyata lebih enak. Ada job, baru deh persiapan beli ini itu. Properti foto beli di Da*so atau di online shop.


Job
Gimana cara dapat job? Ini biasanya dari galeri instagram kita, berpengaruh sekali. Saya masih campur aduk ya. Karena memang galeri apa adanya haha. Nggak pusing. Santai saja untuk masalah galeri. Semua orang bebas menentukan pilihan yang nyaman untuk diri sendiri namun tidak merugikan orang lain. Ya to? Yang penting latihan, upload yang terbaik. Moga rezeki bakal ngikutin.



Nah, sepulang dari JelajahGizi kemarin saya harus membagikan cerita juga. Mau bertapa dulu ya hihi. Yang jelas, insya Allah mau menulis juga obrolan saya dengan mbak Eliza Setiawan, salah satu tim 52wfpp.

Semoga bermanfaat yaaa
October 17, 2017 33 comments
Seblak dan Cara Mudah dalam Membuatnya ~ Ada yang belum tahu apa itu seblak?Seblak merupakan salah satu makanan yang berasal dari Bandung yang begitu sangat popular untuk saat ini. Bahkan makanan khas Bandung ini tidak hanya populer di Jawa Barat saja, tapiiii jajanan ini pun juga telah terkenal di seluruh kota-kota yang mana kamu dapat menemukan jajanan ini dengan mudah. Yes, kehadiran jajanan ini pun telah menjadikan para masyarakat ingin menjalankan sebuah bisnis dalam hal menjajakan makanan yang satu ini dan dengan inovasi-inovasi baru yang dapat untuk menarik perhatian bagi para calon pembelinya. Waaaah. . 


Source: Pixabay

Makanan yang berasal dari Bandung ini pun memiliki bahan dasar yang terbuat dari kerupuk mentah yang mana kerupuk mentah ini akan direndam dengan air panas dengan bertujuan agar kerupuk ini bantat. Jajanan ini juga memiliki banyak kandungan yang ada di dalamnya salah satunya yaitu dengan telur special yang dicampurkan pada kerupuk mentah yang telah direbus tadi. Namun semakin banyaknya permintaan yang ada dipasaran, kini telah menampilkan gaya jajanan Bandung ini jauh lebih inovatif agar para pembeli pun juga tidak merasa monoton dan bosan terhadap jajanan yang satu ini.

Dengan mencoba seblak yang dijual di pasaran pun mungkin akan membuat kita merasa penasaran gimana sih cara membuatnya. Pasti bila membuatnya sendiri di rumah, kita dapat mengetahui tata cara serta porsi yang sesuai selera. Jadi, dengan membuatnya di rumah kita bisa trial error untuk menciptakan inovasi-inovasi terbaru yang tidak kalahnya dengan jajanan di pasaran. Ternyata nggak begitu sulit lhooo.  Bahkan dengan tangan kita sendiri pun juga dapat menciptakan cita rasa yang luar biasa pula.

Baca Juga : Resep Oseng Mercon

Berikut ini cara mudah membuat Seblak di rumah:
Bahan:

• Kerupuk kanji (mentah) 50 gram.
• Telur ayam 1 butir dan kocok.
• Daun bawang 1 batang dan iris dengan halus.
• Seledri satu batang dan irislah dengan halus.
• Sdt penyedap rasa.
• 1 sdm kecap manis.
• 3 buah cabe rawit.
• 2 siung bawang merah.
• 1 siung bawang putih.
• 2 ruas jari kencur.

Cara membuatnya:

1. Rendamlah kerupuk kanji mentah pada air panas sampai mengambang, lalu tiriskan dan berilah sedikit minyak goreng agar kerupuk tidak lengket.

2. Haluskan bawang merah, bawang putih, cabai dan kencur hingga halus.

3. Tumislah bumbu hingga beraroma wangi.

4. Tambahkanlah irisan daun seledri dan daun bawang kemudian aduk hingga rata.

5. Masukanlah kerupuk dan aduklah hingga rata.

6. Tambahkanlah telur yang sudah dikocok tadi kemudian aduklah hingga menjadi seperti telur orak-arik.

7. Beri air kemudian tambahkan penyedap rasa dan garam.

8. Aduk sampai air berkurang dan hampir menguap berikan kecap manis.

9. Aduklah hingga air habis.

10. Tuangkan pada piring saji yang telah dipersiapkan.

11. Tinggal kita tambahkan taburan bawang goreng  di atasnya untuk menambah cita rasa dan tampilan.

Berdasarkan dari resep cara membuat seblak yang ada di atas, yuk kita buat seblaknya dengan topping yang beragam sesuai keinginan kita. Terus kita bandingkan deh seblak yang sudah dibuat dengan jajanan yang kita beli di luar rumah. 
Bahkan kehadiran jajanan ini pun banyak kita jumpai di situs belanja online yang menyediakannya dengan cita rasa serta varian yang beragam pula.

Seblaaaak. . duh mauuu!
October 10, 2017 16 comments
Resep Mendol Tempe Khas Indonesia ~ Hal yang termasuk sulit untuk dijawab adalah.... ketika disuruh memilih makanan khas Indonesia. Gimana nggak? Masakan Indonesia itu rata-rata lezis. Mulai dari masakan Padang, Jawa, Sunda, Bali, Manado dan daerah lainnya yang nggak bisa disebutin satu persatu. Indonesia itu kaya banget lah pokoknya. Damn, i love :D


Well, masakan Indonesia itu bumbunya sedap. Selain sedap, dia pun sangat kaya gizi. Khas sekali dari tiap-tiap daerahnya. Cocok banget kalau kita bilang, sederhana tapi ngenakin, kayak pecel. Isinya cuma sayuran tok. Disiram bumbu kacang yang berasa kencurnya. Tinggal tambahin topping seperti kerupuk gendar, tahu tempe atau rempelo ati? Choose wisely.

Sekalian juga mau cerita, beberapa minggu lalu saya membuat makanan khas Malang Jawa Timur. Namanya Mendol. Sejujurnya saya bukan orang Jawa banget. Cuma keturunan Jawa Tengah dari bapak. Tapi nggak bisa bahasa Jawa. Jadilah Jawa ora.  Hihi. Balik lagi ke Mendol, makanan ini terbuat dari tempe. Saya baru tahu ketika ibuk alias ibu mertua saya bikinkan masakan ini. Ibuk memang berasal dari Jawa Timur. Skill memasaknya top. Biarpun ibuk orang jaman dulu, tapi ibuk itu bikin spaghetti nya enak. Makanya tantangan terberat saat masakin suami adalah....bisa seenak masakan ibuk nggak? Ya memang nggak ada patokan dari pak suami sih. Paling tidak ya memasak dari hati nanti juga keluar enaknya 😄 (teori abal-abal).

Kembali ke Mendol. .
Saya buat Mendol, karena waktu itu ada tempe yang ngetem saja di kulkas. Nunggu dicyduk. Sekalian setoran foto untuk memeriahkan lomba Jelajah Gizi yang diadakan Nutrisi Bangsa. Masak mendol itu mudah banget. Kata ibuk sih, Mendol itu menggunakan tempe yang sudah berhari-hari. Hampir bosok. Pembuatannya pun berbagai macam cara. Ada yang dikukus terlebih dulu ya, mungkin ini karena pakai tempe yang sudah kayak bosok gitu? Atau biar matang merata, cmiiw. Saya nggak pakai dikukus, karena khawatir hancur. Selain itu, ada juga yang pakai tepung untuk mengikat cinta kita #eh maksudnya mengikat tempe supaya nggak hancur saat digoreng.

Daripada kebanyakan intro, saya tuliskan resep Mendol di blog ya. Semoga tempe dikulkas bisa dieksekusi.

Bahan:
1 papan Tempe
5 siung bawang merah
2 siung bawang putih
2cm kencur
4 buah cabe merah
2 buah cabe rawit orange
Daun jeruk iris kecil
1 sdt garam
1/4 sdt gula
Kaldu bubuk

Cara Memasak:
- Haluskan bawang merah, bawang putih, kencur, semua cabe
- Tumis bumbu yang telah dihaluskan, lalu masukkan daun jeruk
- Ulek Tempe tapi jangan sampai hancur 
- Campur bumbu yang sudah ditumis dengan Tempe
- Beri gula garam dan kaldu bubuk
- Koreksi rasa
- Bentuk lonjong
- Goreng hingga kecoklatan.

Notes: tidak perlu dibolak balik supaya tidak hancur (cukup 1x balik ya)




Gimana? Gampang kan bikinnya. Selain bahannya mudah, rasanya juga enak. Alhamdulillah foto mendol ini akan mengantarkan saya untuk ikut #JelajahGiziMalang 13-15 Okt 2017. Mohon doanya ya semoga lancar, anak-anak sehat dan anteng di rumah uti.





October 07, 2017 19 comments
Pilih Masak Sendiri dan Rasakan Manfaatnya ~ Kata bapak, jadi perempuan harus bisa masak. Dulu, saya sering diberondong dengan kata-kata seperti itu. Kalau cemberut saat disuruh bikin sambel, bapak langsung khotbah. Ingat banget, tiap mau bikin sambel buat blio, saya bingung berapa takaran bawang putih dan bawang merah? Nggak ngertilah. Sampai akhirnya menikah. Terus masak sendiri. Trial error. Hufft, nyambel ajaa 😄
Source : pixabay
                        
Sesungguhnya mama nggak pernah bawel tentang masak 😹 cuma kalau bagian beberes rumah. Ampun. Tapiii..ngomongin masak sendiri atau beli ya ada plus minusnya masing-masing. Alhamdulillah kalau saya nggak masak, nggak disetrap sama pak suami. Menyesuaikan saja dengan kondisi saya yang kadang pengin beli makanan hihi. Kecuali buat anak-anak, jarang sekali beli masakan. Saya pasti masak. Walaupun cuma sayur, tempe, ayam, dan ikan bergantian. 

Intinya, masak itu dilewati dengan santai terus nggak usah puyeng atau khawatir dapur acakadut. Dijalanin deh tuh ngupas bawang, ngiris, mengulek alias menghaluskan bumbu termasuk bumbu kehidupan kita. Insya Allah capek. Haha. Tapi bahagia.

Misalnya bingung, sowan langsung ke cookpad or intip IG food blogger, bisa juga nyontek menu catering. Kadang boring, masak itu lagi, itu lagi. Yang masak aja bosen, gimana yang makan?

Sesekali beli boleh ya yaaa. Ini yang saya lakukan juga di weekend. Kalau kami sekeluarga nggak kemana-mana, GOFood. Kalau tanggal tua, GOFood pakai point :D. Sudah cukup indah weekend daku #cukupsederhana ^^

Masalah lebih hemat masak sendiri atau beli? Ini balik lagi ke masing-masing orang nya. Kalau masak heboh gitu juga ujungnya bakalan lebih boros. Iyaa kalau makannya banyak *nunduk

Nah, berikut manfaat masak sendiri yang saya rasakan #timMasak:

Bisa Hemat
Semua balik lagi ke pengendalian diri hehe. Based on true story, saya rasa bisa lebih hemat dengan memasak sendiri. Misalnya, beli sarapan bubur ayam 5ribu rupiah, sudah merogoh kocek 20 ribu cuma untuk 1x makan. Sedangkan kalau masak? 20 ribu cukup buat beli ikan sama sayur mayur. Sayur biasanya saya bagi, bisa untuk 2x masak. Maklum keluarga kecil yang makannya sedikit tapi sering 😁. 

Bersih dan Sehat
Sama juga halnya dengan pertanyaan lebih sehat masak sendiri atau beli? Tergantung yang masak. Kita mungkin bisa mengontrol kebersihannya kalau memilih masak sendiri. Seperti apa minyak untuk menggorengnya. Sebelum masak tuh cuci tangan dulu apa nggak. Dan segala macamnya kita yang atur. Jadi puas!

Bisa Sesuai Selera
Mau pakai msg atau nggak? terserah. Kalau saya kaldu bubuk masih cukup sering dipakai untuk masak. Masak sendiri tuh bisa berkreasi sesuka hati kita. Menu masakan rumah sendiri bisa ganti-ganti. Teruuus, nggak cuma baju yang perlu padu padan, masakan rumahan juga ternyata perlu mix and match. 


Sebagai Bounding
Kadang memasak untuk keluarga itu cuma karena ingin membuat ikatan batin dengan suami dan anak-anak. Meski rasanya nggak selalu seenak beli di luar tapi selalu yakin kalau mereka bakal habiskaan #lhaaaa.

Kalau kamu sendiri, dari lubuk hati terdalam mending masak atau beli? Mau tahu kelebihan dan kekurangan dari masak atau beli, bisa baca tulisan dari Mak Dyah Prameshwari Beli Jadi atau Masak Sendiri atau kenalan lebih lanjut di blog Dyah Prameswari

Tulisan ini merupakan Collaborative Blogging Emak2Blogger dari kelompok Siti Nurbaya dengan tema Masak atau Beli?







October 06, 2017 19 comments
Newer Posts
Older Posts
Halo, saya Uci. Ibu dari 3 orang anak yang suka ngeblog dan foto/video produk. Blog adalah tempat saya menuangkan isi hati dan pikiran. Contact saya via ucigblog@gmail.com Terima Kasih!

Learning Staff

Learning Staff

Follow Us

recent posts

Blog Archive

  • ►  2021 (9)
    • ►  March (1)
    • ►  February (5)
    • ►  January (3)
  • ►  2020 (28)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (3)
  • ►  2019 (44)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (3)
    • ►  May (2)
    • ►  April (6)
    • ►  March (7)
    • ►  February (5)
    • ►  January (7)
  • ►  2018 (82)
    • ►  December (6)
    • ►  November (7)
    • ►  October (8)
    • ►  September (6)
    • ►  August (7)
    • ►  July (6)
    • ►  June (5)
    • ►  May (8)
    • ►  April (5)
    • ►  March (8)
    • ►  February (7)
    • ►  January (9)
  • ▼  2017 (99)
    • ►  December (9)
    • ►  November (8)
    • ▼  October (9)
      • 5 Panganan Lokal Khas Malang Ini Siap Go Internati...
      • Mendidik Anak itu Nggak Mudah, Tapi Jangan Pernah ...
      • Pengalaman Belanja Bulanan lewat Honestbee
      • Ngomongin Food Photography
      • Seblak dan Cara Mudah dalam Membuatnya
      • Resep Mendol Tempe Khas Indonesia
      • Pilih Masak Sendiri dan Rasakan Manfaatnya
      • Ternyata Inilah 5 Manfaat Naik Transportasi Umum B...
      • Tips Menghadapi Cobaan Kehidupan Anti Galau
    • ►  September (10)
    • ►  August (8)
    • ►  July (6)
    • ►  June (6)
    • ►  May (10)
    • ►  April (8)
    • ►  March (6)
    • ►  February (8)
    • ►  January (11)
  • ►  2016 (109)
    • ►  December (6)
    • ►  November (9)
    • ►  October (9)
    • ►  September (8)
    • ►  August (6)
    • ►  July (5)
    • ►  June (7)
    • ►  May (7)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (11)
    • ►  January (17)
  • ►  2015 (36)
    • ►  December (8)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (4)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (3)
    • ►  February (1)
  • ►  2014 (16)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2013 (15)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (1)
  • ►  2012 (34)
    • ►  December (2)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (2)
    • ►  July (7)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2011 (26)
    • ►  December (3)
    • ►  November (5)
    • ►  October (3)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2010 (36)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (1)
    • ►  April (5)
    • ►  March (3)
    • ►  February (5)
    • ►  January (9)
  • ►  2009 (5)
    • ►  December (5)
  • ►  2006 (5)
    • ►  August (2)
    • ►  July (3)

Proud Member

Proud Member

Popular Posts

  • Atasi sungsang dengan senam sujud
    Atasi sungsang dengan senam sujud ~ Memasuki masa-masa akhir kehamilan, tepatnya pada 29 minggu, saya dan suami kontrol ke RS Hermina Tan...
  • Menghilangkan flek hitam di wajah dengan Bio Oil
    Menghilangkan flek hitam di wajah dengan Bio Oil ~ Saya mau cerita pengalaman menghilangkan flek hitam sekaligus bekas jerawat pakai Bio Oi...
  • Curhat tentang dokter - RS. Hermina Tangerang
    Tepatnya tanggal 09 Januari 2012 saya cek kehamilan di RS. Hermina Tangerang. Dengan dokter IS (inisial aja yah, mungkin kalau ada yang m...
  • Cobain Es Krim Tempo Gelato Jogjakarta
    Tempo Gelato di Prawirotaman ~  Selain Sate Klathak Pak Pong , Tempo Gelato bikin mau balik lagi ke Jogja deh karena  ice cream  nya enak ...
  • Biaya kontrol kehamilan di RS. Melati Tangerang
    Tangerang adalah kota kelahiran saya. Dan sampai hampir usia segini pun masih ada di Tangerang hehe. Menikah lalu hamil dan melahirkan, s...

Pinned Post

Lawan Hidden Hunger Bersama Royco Baru Dengan Garam Beriodium

Search


Friends

Blog List

  • paping
  • Devi
  • Umi Riyadh
  • Mbak De
  • Fera
  • bumiaccilong
  • Dija
  • Elsa
  • putribaitihamzah
  • Una
  • Rere
  • Bunda Chus
  • Mba Eci
  • Inge

Blogger Templates Created with by ThemeXpose