KEHILANGAN

KEHILANGAN ~ Begitu banyak perubahan yang terjadi setelah pandemik. Kehilangan adalah salah satunya. Adakah yang belum pernah kehilangan? Mustahil ya kayaknya kalau nggak pernah kehilangan. Kehilangan itu nggak selalu harus lenyap dari muka bumi. Banyak versi untuk definisi kehilangan. Ada yang kehilangan karena udah nggak pernah kontak lagi, lost contact aja gitu. Bisa terjadi. Ada yang kehilangan momen. Yaaa, begitu banyak tentang kehilangan akhir-akhir ini. Sedih. .


kehilangan quotes


Dari sekian banyak tentang kehilangan, kayaknya kehilangan sosok itulah yang berat. Misalnya kehilangan orang tua. Sosok yang dari kecil kita kenal dan mengenalkan dunia pada kita. Sosok yang meskipun bisa digantikan tapi tidak akan pernah sama. Right? Karena setiap orang itu unik. 

Ada juga yang kehilangan seseorang yang wujudnya masih hidup, kayak dighosting-in gitu ya? HAHA.

Ini juga pedih sih. Apalagi kalau sedang suka-sukanya, lagi sayang-sayangnya. Ditinggalin, enggak ada kabar.

Kalau saya kehilangan teman pernah banget pas SMP. Meninggal karena kecelakaan. Betapa sedih kedua orang tuanya. Lalu kehilangan nenek, walau ada penggantinya tetap nenek yang pertama tak akan terganti. Serius punya nenek lagi? ya gapapa sih kan kakek jadi ada temennyaaa yakan. Biar ada temen di rumah juga. Lagian nenek yang sekarang itu adalah adiknya si nenek jugaaaa. Masih dekat semua.

Balik ke cerita kehilangan. Tinggal menunggu waktu masing-masing. Semua bakal kehilangan.


kehilangan quotes


Kehilangan bisa terjadi tiba-tiba, nggak ada aba-aba juga persiapan. Kalau si mamah pernah cerita, cukup puas ketika merawat si nyai (panggilan nenek) yang sakit beberapa tahun sebelum kepergian yang terakhir kali. Sebelum meninggal, nyai memang sakit. Beliau sakitnya komplikasi, diabetes dan kena ke kanker lidah. Sedih banget lihatnya, nyai orang yang biasanya ceria, rameeee banget, seru. Sosok. . lagi-lagi sosok tuh nggak akan terganti ya.

Kehilangan orang yang kita sayangi belum pernah berani bayanginnya sih. Entah masih bisa tegak berdiri atau. .

Masih takut bayanginnya. Akhir-akhir ini covid makin meraja lela ya, sampai saya juga takut bahkan tidak berminat buka whatsapp group karena berita duka yang silih berganti. Ya Allah, rasanya sedih banget. Covid ini..hiks

Sedangkan kehilangan harta benda? Alhamdulillah nggak pernah kehilangan yang berarti karena enggak punya banyak juga sih. Harta benda bisa dicari. Entahlah, kalau saya memang nggak suka koleksi perhiasan (#ehh nyari uang dulu). Ada juga yang sama?

Kehilangan satu kali, membuat diri belajar.

Kadang dengan kehilangan, kita jadi bisa lebih menghargai apa yang dipunya. Kehilangan badan yang tidak fit, membuat kita jadi tau rasanya sakit dan pasti berusaha jaga kesehatan. Sesulit apa pun jalan kehidupan, ada hal yang tidak boleh kita hilangkan yaitu semangat dan harapan. Karena apalah artinya hidup tanpa rasa semangat dan harapan.

Semuanya bisa berlalu meninggalkan kita, tapi semangat dan harapan harus tetap ada. Allah pasti tau kadarnya ujian setiap manusia. Memang ikhlas itu berat. Tapi kenyataannya ikhlas adalah obat dari rasa kehilangan. Karena semua bukan milik kita.


kehilangan quotes


Yang di rumah aja dan bosan nggak hanya kamu. Meski semua udah jalannya. Tapi kita bisa kok berusaha, jaga jarak, prokes.. Bukan tentang diri sendiri tapi juga buat keluarga dan lingkungan. Tetap jaga kesehatan dan jaga jarak. Jangan sampai terlambat. 

Baca Juga : Tentang Waktu Yang Cepat Berlalu

Komentar

  1. Bagus banget kata-katanya, semua orang juga akan kehilangan termsuk kehilangan dirinya sendiri nanti. Keep strong.

    BalasHapus
  2. Semua yang datang suatu saat akan pergi. Kan udah ketentuannya gitu ya. Aku sendiri lagi belajar untuk nggak trlalu terikat sih. Jadi kalau ada yang pergi, yaah sedihnya nggak sampai berkepanjangan deh. Kita sendiri juga suatu hari nanti akan pergi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Allah, Mak Wied.. Bener banget ini sih. Aku juga pengen belajar untuk tidak terlalu terikat, karena aku tipikal orang yang senang mengenang.

      Hapus
  3. Allah pasti tau kadarnya ujian setiap manusia. Memang ikhlas itu berat. Tapi kenyataannya ikhlas adalah obat dari rasa kehilangan. Karena semua bukan milik kita.

    Betuulll banget, Mba
    Pandemi ini bener2 mengajarkan kita utk ikhlas, legowo.
    kita berharap yg terbaik, tapiii sekaligus harus bersiap menghadapi yg terburuk.

    BalasHapus
  4. Stay safe ya Maaak, benar banget, Pandemi ini memberikan kehilangan yang teramat besar. Mengalami sendiri kehilangan kerabat karena covid, yang selama ini sudah seperti Ibuku sendiri, Eyangnya Anak-anak :(
    Mata masih selalu berair rasanya, tapi kaki dan hati harus kuat untuk lanjut melangkah dan fokus untuk makin saling menjaga. Semoga semua lekas membaik, Amiiin

    BalasHapus
  5. Salah satu hal yang membuat sedih / kecewa adalah peristiwa kehilangan.
    Saya dulu suka curhat sama seorang bijaksana. Katanya, ubahlah pemikiran tentang memiliki. Sebab apa-apa yang ada di dunianya sejatinya tidak ada yang kita miliki. Dengan begitu, ketika sesuatu/seseorang pergi/tiada, kita tidak lagi menyebutnya kehilangan, karena sejatinya memang bukan milik kita.
    Setelah dipikir, itu benar. Itu kenapa sejak itu saya mulai "biasa" saja dalam menyikapi kehilangan. Bukan tidak bersedih, tapi lebih kepada mengikhlaskan :)

    BalasHapus
  6. Aku pernah amat sangat kehilangan, Mak. Kehilangan ibu untuk selamanya, tentu berat banget kan... Move on-nya lamaaa... Tapi baca komen-komen di atas, jadi pengen belajar untuk tidak terlalu terikat, dan untuk mengubah konsep "memiliki". Bener bahwa sebenarnya kita tidak punya apa-apa, jadi nanti akan kembali tidak punya apa-apa. Memang susah ya, tapi ini termasuk ilmu tertinggi sih menurutku.

    BalasHapus
  7. Hiksss, akhir bulan lalu sampe awal juli ini ku banyak kehilangan orang2 yang terdekat, baik itu temen, saudara, keluarga karena wabah ini, hiks.
    Menyiapkan diri untuk hal2 yang ga kita inginkan, termasuk kehilangan. Boleh merasa sedih kehilangan, sejenak saja, kembali move on.
    Yang penting kita jangan sampe kehilangan diri kita sendiri, yang perlu dirawat dan disayangi.

    BalasHapus
  8. Dan yang paling menyakitkan dari kehilangan itu yaitu kehilangan orang orang tercinta kita. Aku pernah kehilangan papa dan 2 tahun kemudian aku kehilangan adikku selamanya. Masa itu masa masa sulit buat aku. Rasanya sulit juga untuk berdamai dengan diri dengan melepaskan. Suka terasa sesak kalau ingat. Tapi inilah hidup kehilangan itu pasti. Hanya waktunya saja kita tidak tahu

    BalasHapus
  9. Ya Allah semenjak pandemi jd belajar banyaaaak banget. Termasuk bab mengikhlaskan kepergian dan kehilangan orang2 yg kita sayangi. Berat pake banget tp kembalikan lagi semua ujian hanya pada Allah. Toh bersama kesulitan ada kemudahan. Stay strong and safe ya mbak

    BalasHapus
  10. Pernah merasakan kehilangan teramat dalam ketika papah wafat 2 tahun lalu. Sebelum pandemi datang. Sudah ikhlas, tetap aja ada rasa sedih ketika rasa rindu datang.Makanya dengan adanya pandemi, saya bisa memahami rasa sedih kehilangan orang-orang tersayang.

    Ayolah buat kita yang masih diberi kehidupan, tingkatkan lagi rasa pedulinya. Peduli dengan diri sendiri, keluarga, maupun orang lain. Karena kehilangan gak sekadar perkara mengikhlaskan. Tetapi, disadari atau enggak kita bisa menjadi andil penyebab kehilangan

    BalasHapus
  11. Ada yang datang dan kemudian pergi. Udah sunatullah. Tapi ada juga sih yg datangnya dengan diundang dan perginya juga diantar wkwk, aku ngomong apa sih. Soal kehilangan ya begitulah hidup, hilang barang, orang² dekat (keluarga & teman), para kucing dan mereka pergi nggak balik lagi. Ikhlaskan deh.

    BalasHapus
  12. Soal kehilangan, beberapa waktu lalu tante dan saudara2ku meninggal dunia, karena stroke maupun covid-19. Teman SMA, teman kuliah dll juga tiada. Bahkan ada teman kuliahku dalam jeda 30 jam sudah kehilangan ibundanya, neneknya, tantenya dan adik kandungnya. Kita sebagai manusia hanya bisa bertawakkal, jodoh dan mati di tangan Allah SWT. Semoga kita bisa melalui pandemi ini sebaik2nya aamiin.

    BalasHapus
  13. Kehilangan yang terasa sungguh sangat cepat ya mba. Aku sempat sakit hati ada yang buat hitung hitungan seolah olah jika dibandingkan ama total manusia, yang meninggal hanya sekian persen. Ya ampun, satu saja sudah kehilangan banyak orang. Ah sedihnya seperti tak ada empati . Sehat selalu mba :*

    BalasHapus
  14. kehilangan sosok memang beda banget sih uci kesan ke dalam jiwa. aku kehilangan bapa sudah 20 an tahun lalu tapi suka mikir ya Allah kalau bapa masih ada mungkin begini2...Lahu al Fatihah. tp dr kehilangan Bapa jg aku belajar banyak hal...tentang penerimaan, tentang kebenaran Qada Qadr Allah.

    BalasHapus
  15. mbak ini benar banget kalau iya kehilangan pasti akan dirasakan semua orang. Memang tinggal tunggu giliran saja, begitu pula dengan kita.

    tapi dengan adanya virus yang sekarang ini, seakan2 menjadi jalan tol menuju giliran itu. sangat2 menyeramkan dan menyedihkan ya. semoga kita semua selalu dilindungi dan diberikan kesehatan

    BalasHapus
  16. benar mbak..
    akhir akhir ini aku banyak mendengar kabar duka
    banyak yang kehilangan karena pandemi ini
    semoga pandemi segera berakhir ya mbak
    agar tak banyak kehilangan lagi

    BalasHapus
  17. Namanya manusia pst adaa rs sedih n gak nyaman saat kehilangan. Bukan cm ttg org terdekat hingga barang. Bahkan kehilangan diri aja gak enak rasanya. Mknya aku jg bljr konsep agar menyadari bahwa di dunia ini sbnrnya kt gak punya apa2. Susahhh belajar begini. Diawali dr diri sendiri aja dulu. Lepasin ambisi itu susah. Trus nyadar diri bahwa semua hanya titipan itu susaaahh. Tp segalanya berproses. Smg kt bs berproses dg benar ya

    BalasHapus
  18. Memang sedih mba kehilangan itu aku juga sedih banget saat kehilangan ibunda..dan baru2 ini tante serta uwa meninggal selang 1 hari krn covid

    BalasHapus
  19. Kehilangan akan sangat menyedihkan dan aku pernah ngalamin saat kehilangan Babe.
    Bapak rahimahullah meninggal di saat aku sudah menikah dan memiliki anak. Harusnya gak terlalu sedih, tapi subhanallahu... gak bisa move on sampai 7 bulan, gak bisa ngapa-ngapain selain mengingat keberadaan beliau bersama mas-masku yang lain.

    Smeoga kehilangan ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk senantiasa bersyukur dan menerima segala takdir Allah yang sudah ditetapkan.

    BalasHapus
  20. Pandemi ini bawa banyak dampak terhadap aspek kehidupan, termasuk kehilangan. Belakangan ini kabar duka datang hampir tiap hari, kalau engga orang tua teman, saudara, tetangga, teman, adik kelas. Ya Allah, hanya bisa kirim doa untuk mereka.

    BalasHapus
  21. Sedeih bacanya..
    dalam tempo seminggu aku kehilangan 4 orang anggota keluarga di 3 kota,
    dan 8 orang sahabat

    semua mulai dari deket rumah sampe temen SMA dan kuliah

    yuk kita saling menguatkan mbak

    BalasHapus
  22. iya mbak, saya juga sampai hari ini tidak pernah bosan tinggal di rumah saja. alhamdulillah justru banyak yang bisa aku lakukan di rumah selama pandemi ini. sepertinya ALlah sedang menguji kita apakah kita bisa mensyukuri apa saja yang telah Allah berikan kepada kita, nikmat sehat, nikmat memiliki keluarga yang utuh, nikmat menghirup udara bebas dsb. semoga pandemi ini segera usai ya mbak

    BalasHapus
  23. Bener sih Mbak, mau sekuat apapun seseorang, yang namanya kehilangan tuh nggak bisa dipungkiri bakal menimbulkan suatu trauma tersendiri. Entah yang tiba2 nangis atau murung tanpa sebab, mungkin efek dan triggernya untuk setiap orang berbeda. Dari pengalaman tersebut, aku belajar untuk bisa menghargai orang2 di sekitarku dan mengapresiasi keberadaan mereka dengan salin menjaga. Mumpung bisa kerja dari rumah dan punya privilege buat berkegiatan di rumah aja, InsyaAllah aku nggak akan bosen.

    BalasHapus
  24. iya akhir akhir ini baca banyaaaak banget berita kehilangan.. sedih banget.. semoga pandemi bener bener cepat berlalu ya mak.. Aamiin

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai, terima kasih sudah mampir di cigrey.com. Yuk leave comment. Semoga bermanfaat ^^

Mohon maaf komentarnya dimoderasi dulu ya 🙂
Twitter / IG : @uciggg (sila follow yaa ^^)