Mengenali Perilaku Anak Usia Pra Sekolah

Anak-anak memiliki kelebihan dan kekurangan, pun sama hal nya seperti kita. Kadang kita lebih memilih untuk emosi saat menghadapi ulah mereka. Ya Allah, maafkan dakuuuu. Okay, menghadapi keunikan mereka setiap hari, pasti harus didukung dengan pengetahuan. Ilmu parenting? Yes, itu salah satunya...tiap kali emosi meluap, selalu butuh refresh baca-baca lagi.




Nah, kamis lalu (14/09) saya berkesempatan datang ke gathering blogger bersama Kaina. Setelah sekian lama, nggak berdua sama Kaina. Untuk adik tersayang, di rumah dulu yaa :) Acaranya bertempat di Harlequin Bistro, di daerah Kemang Jakarta Selatan.

Konsep acara ini bagus banget. Anak-anak disediakan playground dengan kakak pengasuh yang baik-baik. Selain itu ada story telling dari Kak Budi. Selama acara Kaina anteng dan tenang di ruangan stimulasi yang ada story tellingnya.



Karena datang di awal alias kecepetan, saya memang sengaja nyuapin Kaina makan siang bekal dari rumah. Sambil asyik main, akhirnya habis juga deh makannya. Dan ketemu sama si mamih kesayangan abah. Duh, nggak foto bareng >.< ketemu mba Lia juga dan beberapa teman lainnya. Nggak foto barengan gitu.

Tema acaranya pas banget, Kenali Perilaku Anak di Usia Pra Sekolah. Acara dihadiri oleh mom blogger lainnya juga pembicara Ayudia Bing Slamet @ayudiac yang datang bersama Sekala. Sempat lihat Ditto Percussion juga, cuma beliau nggak jadi pembicara. Ada Dr. dr. Rini Sekartini Sp,A(K) yang menjelaskan tentang seperti apa sih perilaku anak usia pra sekolah dan bagaimana menghadapinya. Sedangkan Kak Budi (Indonesian Ventriloquist) sharing tentang membuat story telling yang menarik dengan cara yang sederhana, bisa menggunakan kaos kaki lalu bisa diberi mata. Kreatif sangat, kak Budi ini. 


Narasumber

Well, usia Pra Sekolah itu 3-6 tahun. Kaina ada di rentang usia tersebut. Perilakunya tuh kadang suka ngeselin hihi. Saya rasa 3 tahun pertama luar biasa, ternyata 4 tahun pertama makin luar biasa menghadapinya. Tantrum sudah jarang sih, cuma ya lebih berbahaya sekarang ini. Bahaya karena makin cepat meniru orang dewasanya. Kalau nggak kasih contoh yang baik, siap-siap deh terima amal dan ibadahmu #kupernah.

Menghadapi mereka harus kreatif dan sabar itu nomor satu, huhu. I'm not patient. Golden age untuk stimulasi paling penting 2 tahun pertama, meski 5 tahun pertama juga nggak kalah penting. Di 2 tahun pertama otaknya tumbuh hingga 80% ukuran otak dewasa. Sungguh berat. Tapi harus tetap semangat.





Perilaku Anak Usia Pra Sekolah

Semakin kompleks sirkuit otak, semakin besar pula kapasitas anak untuk belajar berbagai respons baru. Hal ini semakin mengembangkan perilaku anak. Jadi korelasi dengan kompleksitas tatanan sirkuit otaknya. Di mana, perilaku adalah suatu produk hasil kerja dan aktivitas otak. Nutrisi dini dan Stimulasi dini harus saling bersinergi.


Anak usia Pra Sekolah itu:
  • Banyak bertanya (terkadang pertanyaannya sulit dijawab dan "memalukan")
  • Belajar perbedaan antar orang
  • Dapat mengingat lebih dari satu pemikiran atau ide pada satu waktu yang sama
  • Masih belum dapat mengekspresikan  "apa yang dibayangkan di otaknya" dengan "apa yang sebenarnya terjadi"
  • Masih suka lambat untuk membuat keputusan
Saya jadi ingat, Kaina pernah bilang "mi, itu sepatunya kayak keset.." zzzz  atau "Itu nenek sudah tua giginya tinggal dua." Di depan sang nenek.


Red Flag - Tanda Bahaya -Warning

Akal
Belum bisa memegang pensil dengan ibu jari dan jari telunjuk
Sangat kesulitan untuk coret-coret
Belum bisa membuat kalimat dari tiga kata
Belum bisa meniru gambar lingkaran
Sangat mudah distraksi dan tidak dapat konsentrasi pada sebuah aktivitas untuk kurun waktu lebih dari 5 menit
Tidak dapat menceritakan tentang aktivitas sehari-hari


Fisik

Sering jatuh dan kesulitan dengan tangga
Meneteskan air liur terus menerus
Belum bisa melempar bola di atas kepala
Belum dapat melompat di tempat
Menunjukan ke-pasif-an fisik yang tidak wajar


Sosial

Sangat tidak mempunyai ketertarikan bermain dengan anak lain
Sangat tidak tertarik dengan permainan interaktif
Tidak menampakkan kesukaan terlibat dalam permainan "pura-pura"
Sering meronta-ronta tanpa kontrol bila marah atau kesal
Sangat penakut dan pemalu
Sangat agresif
Nampak sangat tidak bahagia dan sedih sepanjang waktu

Yang harus dilakukan bila menjumpai tanda bahaya adalah?

-Konsultasikan dan evaluasi oleh dokter anak
-Membutuhkan penilaian perkembangan yang lebih khusus
-Dapatkan pendapat keahlian tentang anak kita


Berikut saya ambil dari www.parentingclub.co.id

Akal
Kepintaran akal disebut juga dengan kepintaran mental. Untuk mengembangkan akalnya ada 4 pilar utama, yaitu: bahasa (word smart), logika-matematika (number smart), visual (picture smart), dan alam (nature smart).  Stimulasi bisa dengan cara
membacakan buku, mengajaknya menceritakan pengalaman, lakukan permainan yang berhubungan dengan bentuk geometri. Bisa juga mengenal dan mencampur warna. Untuk kepintaran alam, ajak si Kecil melihat dan mengenal lingkungannya.

Fisik
Kepintaran fisik erat kaitannya dengan body smart si kecil. Hal ini meliputi melatih perkembangan motorik dan stimulasi panca indra. Cara yang paling efektif adalah lewat permainan. Bermain lempar dan tangkap, anak-anak pasti sangat suka.

Sosial
Pengembangan emosi meliputi pengenalan dan kemampuan mengelola emosi, juga pengembangan karakter dan rasa percaya diri. Pengembangan sosial berarti mengembangkan kemampuan si kecil berinteraksi dengan orang di lingkungannya. Anak yang percaya diri dan punya kesadaran emosi baik mampu berelasi dengan baik pula. Bagaimana cara mengembangkan semua itu? Ajak anak bermain, bergaul dengan teman-teman sebaya. Perlahan-lahan ajari si Kecil mengenai konsep berbagi dan gantian. Jika si Kecil bertengkar dengan temannya, minta dia mengungkapkan perasaan. Ajari dia peka terhadap orang lain serta ajari si Kecil mengenal tanda-tanda saat dia senang atau sedih. Untuk mengembangkan emosi dan sosialnya, si kecil bisa diasah music smart, people smart, dan self smart nya.
Playground seru, ada perosotan, ayunan, mainan yang banyak :)


Tentang otak manusia
Otak manusia bersifat plastis artinya mudah dibentuk. Kondisi otak paling plastis adalah ketika si Kecil berusia balita. Semua yang anak alami akan mempengaruhi proses berpikir, emosi, dan perilakunya. 

Jadi, stimulasi yang kita berikan akan membentuk struktur otak dan jaringannya. Nutrisi harus diberikan 100% begitu pula stimulasi.

Karena setiap anak #PintarnyaBeda, kita perlu beri stimulasi dan nutrisi yang tepat.
Untuk mencoba Smart Strenght Finger bisa ke web https://www.parentingclub.co.id/smart-strength-finder ya. Di sana kita bisa mengetahui macam-macam kepintaran si kecil. 


ruang stimulasi


Oh ya, di tengah acara kita melihat dari layar, anak-anak yang sedang berada di ruang stimulasi dengan story telling. Enjoy semua. Happy. Venuenya juga menyenangkan. Harlequin Bistro playground lumayan besar.  Hari itu berkesan karena bisa menimba ilmu sambil ngajak Kaina main. Sementara adik anteng di rumah, nggak rewel. Good job semuanya. 

Terima kasih Clozette Indonesia & Parenting Club untuk acara yang sangat bermanfaat ini. #SmartParentingWorkshop



@uciggg
@mamingstory

Komentar

  1. Wah dapat ilmu parenting ini. Buat yg single, di keep it sja dulu lah. Soon baru praktekin. Hahahh

    BalasHapus
  2. Bubuky mau 2 tahun,PR berat tapi harus semangat...makasih sharingnya mbakkk

    BalasHapus
  3. Betul banget. Pernah ngerasain waktu si sulung masih paud. Gantian adiknya yang tahun depan masuk paud

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beda sedikit yaa berarti jaraknya mba

      Hapus
  4. Makasih ilmunya, Mbak. :D Bakal bermanfaat banget buat para ibu muda yang anaknya mau masuk paud

    BalasHapus
  5. Brguna bngt y acaranya noted bngt nih buat emak2 yg kpingin cpt2 sekolah anaknya pdhl Blum siap ya,,. Noted mba,.

    BalasHapus
  6. Berguna banget ya mba acara seperti..... Alhamdulillah manfaat banget

    BalasHapus
  7. iya betul otak anak pra sekolah itu aktif banget, makanya kalo disuruh kesana malah kesini, disuruh diem malah lari, hihihi. acara yg bagus ^^

    BalasHapus
  8. Save, dapet ilmu lagi nih. Anak usia segitu memang masanya pertumbuhan, mudah menangkap informasi yang dia dengar. Semoga makin banyak nih acara seperti ini..

    BalasHapus
  9. dan aku sedang menghadapi masa2 hadepin anak dengan tingkahnya yang super 😂 mesti banyakin sabar n knowledge jg sbg ortu y mba jd pas sasaran stimulasi merekanya

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai, terima kasih sudah mampir di cigrey.com. Yuk leave comment. Semoga bermanfaat ^^

Mohon maaf komentarnya dimoderasi dulu ya 🙂
Twitter / IG : @uciggg (sila follow yaa ^^)