Anak Nempel Terus

Anak Nempel Terus ~ 

Alhamdulillah anak nempel terus kayak amplop sama perangko. Ehh itu kiasan tahun berape haha. Kalau anak nempel terus gimana tuh ya, apa wajar? Yes dong tentu disesuaikan dengan usianya juga ya. Yang nggak wajar, anak-anak balita menolak didekati orang tuanya sendiri. Itu perlu dipertanyakan. Siapa yang pernah mengalami anak nempel terooos? Merapat. .


Anak Nempel Terus


Dari anak pertama sampai yang terakhir, cukup nempel sama saya atau bapack suami. Meski kadang capek namun kami percaya, insya Allah suatu saat mereka tumbuh jadi anak mandiri dengan percaya diri. Amiin.

Pernah mengalami tiap ada acara si kecil nangeees? Pernah. Dicap takut orang, nggak bisa dipegang siapa-siapa. Huhu. Ya begitulah adanya hehe. Semua anak di rumah ketika balita apalagi masih batita, mereka selalu memilih kedua orang tuanya, padahal nggak pakek pelet :)).

Anak nempel terus ya suatu kondisi yang normal. Beranjak besar, mereka udah mandiri. Paling hal tertentu aja masih mau dekat seperti kalau sedang sakit. 😁 sejauh ini seruuuu, susahnya mandi, makan, mereka pengin nemplok ajeeee. . Pokoknya selalu difollow mereka. Yup followers sejati deh ya haha. 

Lelah tapi ya gimana dong, toh anak nempel terus kan nggak selamanya. Suka nggak suka, lama kelamaan mereka bisa mandiri dan sibuk dengan dunia masing-masing.


Merasa Aman Nyaman

Anak selalu nempel karena dia merasa orang tuanya memberi rasa aman dan nyaman. Berada di dekat ayah atau ibu memang tempat ternyaman untuk dunianya saat ini. Tak ada tempat selain itu menurutnya. Jadi wajar aja kalau anak nempel terus apalagi ya balita.


Kebiasaan

Untuk ibu yang bekerja di rumah, kebiasaan 24 jam bersama anak menjadi faktor utamanya. Setiap saat keperluan anak, ibunya yang melayani. Mulai dari bangun tidur sampai ingin tidur lagi, yakan? Masa sih udah segitu beratnya masih dipermasalahkan juga kalau anaknya nempel terus, sah aja bukan?


Adanya Ikatan Yang Kuat

Karena sering bersama anak, anak nempel terus sehingga bisa memiliki ikatan yang kuat antara anak dan orang tuanya. Apalagi kalau terjalin komunikasi yang baik, bukan hanya sekedar bersama tetapi sepenuh jiwa dan raga hadir menemani si kecil.


Delegasi Pada Orang Yang Dipercaya

Perlunya delegasi pada orang yang dipercaya. Hal ini penting di momen tertentu. Apalagi kalau berencana memilki anak dengan jarak usia yang cukup dekat. Waktu mendekati persalinan yang ke-2 dan ke-3, saya meminta bantuan uti untuk menjaga anak-anak. 


Nggak Apa-Apa Sambil Ajari Kemandirian

Selalu menjelaskan kalau mereka akan bertumbuh dan tidak selalu bisa bersama kedua orang tuanya. Mengajarkan makan, mandi, tidur sendiri. Menyiapkan kebutuhan sendiri seperti buku pelajaran. Yang kecil dan sederhana, sampai aware dengan jadwal pelajarannya sendiri. Alhamdulillah.


Anak nempel terus saking nyamannya. #ahzeg. Yasudahlah gapapa dulu untuk sementara. Nanti ada masanya mereka besar dan say bye bye loh 😄.


Komentar

  1. Bener Mbaaa. Anakku yg kls 1 SD, masih nempel juga Ama aku. Gapapa sih, toh semakin besar nanti, mereka jadi lepas Ama kita. Dinikmatin aja kan.. malah aku jadi bisa ngobrol Ama si adek tanya segala macam. Biar dia terbuka juga. Untungnya anak2 walo suka nempel, tapi kalo bertamu udh berani. Bukan usia terlalu kecil juga sih.

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai, terima kasih sudah mampir di cigrey.com. Yuk leave comment. Semoga bermanfaat ^^

Mohon maaf komentarnya dimoderasi dulu ya 🙂
Twitter / IG : @uciggg (sila follow yaa ^^)