Selain Cuan, Ini Yang Diperlukan Ketika Menjadi Orang Tua Baru ~ Saya orang tua noob alias newbie sebutan dalam dunia games. Menjadi orang tua newbie, pengalaman hidup yang berbeda dan sayangnya nggak pernah kita pelajari di sekolah *yaiyalah. Rasanya pernah menulis tentang persiapan menjadi orang tua deh. Hmm, disclaimer dulu ya, nggak bermaksud apa-apa. Tulisan ini lebih ditujukan untuk anak-anak saya suatu hari nanti. Menjadi orang tua baru kemarin. Baru 10 tahunan jadi orang tua. Diawali dengan ketidakbecusan sih :p Nggak bisa melahirkan normal juga pernah membuat saya kecewa dengan diri sendiri. Walau nggak terlalu kelihatan kecewa tapi dalam hati simpan sendiri LOL, sampai akhirnya bisa VBAC alih-alih trauma dengan melahirkan secara SC, apa ada maksud lain? Ah yang jelas menjadi orang tua bukan perkara mudah.
Semenjak menjadi ibu, dunia berubah. Saat itu tidak lagi bicara tentang dua orang, namun 3, 4, dan ternyata kini berlima. Ada sosok baru yang siap menambah warna dunia kita.
Saya nggak nyangka menjadi orang tua tidaklah sesederhana di dongeng masa kecil.. Apalagi ketika punya 3 anak. Saya kesulitan dalam membagi kasih sayang. Terkadang saya merasa gagal, tidak bisa menjelaskan betapa saya sayang semuanya. #hadeh. Balada rebutan emak masih sering terjadi, anak pertama pun masih suka kangen dan kadang protes tentang pembagian kasih sayang 😂 alhamdulillah. Hari ini akan sangat saya rindukan.
Menikah tuh enak apa nggak hayo? Menikah atau nggak menikah ya namanya masalah hidup pasti ada. Udah pasti antri sih yang namanya masalah mah. Punya anak atau nggak punya anak? sama juga, pasti ketemu yang namanya masalah. Karena itulah kehidupan.
Ketika jadi ibu banyak sekali kejadian yang membuat hidup menjadi tambah kuat secara alami heheu. Namun akhirnya sadar diri, saya hanya manusia lemah yang kadang lelah dan tidak ingin masak. #lahh. Masih sangat butuh pertolongan Allah sampai kapan pun. Walau 10 tahun berlalu, saya rasa hal ini yang diperlukan untuk menjadi orang tua baru. Nggak usah terlalu dipusingin, jalani usaha setulus hati dan mohon pertolongan Allah. Ikhtiar dan do'a adalah sepaket menuju suatu tujuan bukan? Selain cinta cuan, ada lagi yang kita perlukan nih sebagai orang tua baru.
Mental
Menjadi orang tua, kita butuh mental yang sehat, yang baik, yang positif. Bagaimana bisa mendidik anak dengan mental orang tuanya buruk. Ada kalanya lelah, istirahatlah. Sering ke-trigger sama ulah anak-anak? Coba bersabarlah karena mereka bukan orang dewasa yang langsung cepat mengerti. Orang temperamental pun bisa belajar mengendalikan emosinya. Perlu waktu dan usaha yang terus menerus. Kenali diri sendiri, turunkan ego. Orang tua baru harus siap mental ketika kehadiran anak bikin kita nggak bisa berduaan lagi dengan pasangan. Tapi semua itu ada masanya. Sama seperti ada masanya nggak perlu mendengarkan orang yang nggak ngerti-ngerti amat situasi dan kondisi kita. Siapkan mental yang kuat yes!
Visi Misi
Memiliki visi misi dalam membesarkan dan mendidik anak ternyata perlu. Mau dibawa ke mana hubungan ini? Apa sih visi misinya. Saya nggak bisa menuliskan banyak hal di tahap visi misi karena setiap keluarga memiliki visi misi masing-masing. Ya kan? Ya dong. .😁
Kolaborasi Dengan Pasangan
Jangan cuma mau enaknya doang dong. Ada yang suaminya lepas tangan dengan alasan udah mencari uang lelah jadi nggak perlu tau, nggak perlu kolaborasi dengan istri lagi. Oh no! Cara mainnya nggak gitu sih. Kolaborasi ini sifatnya penting. Kan kasihan jika sampai ada salah satu pihak yang merasa sendirian dalam mengurus anak dan akhirnya kelelahan. Kelelahan tersebut bisa berdampak buruk lho. Komunikasi antara suami dan istri harus baik. Mau itu enak nggak enak, semua harus saling terbuka. Kerja sama dalam mendidik anak, tolong menolong pekerjaan domestik, tukar pikiran, kudu dilakukan. Istilahnya partnership parenting.
Baca Juga : Pentingnya Kekompakan Suami dan Istri
Belajar Ilmu Parenting
Kenapa harus belajar sih? Kan yang namanya masalah itu adalah ujian hidup ya, orang beriman itu pasti diuji. (Eh kok bawa-bawa iman?!) gimana mau lulus kalau enggak kita pelajari. Saya sih gitu ya, enggak tau kalau maszeh. hehe. Zaman now nih apalagi yaaa, ilmu parenting bisa diakses tanpa beli buku. Mau ikut seminarnya juga udah banyak di youtube. So, nggak ada alasan untuk nggak belajar. Belajar dari yang berpengalaman, bisa ibu atau bapak juga konsultasikan ke dokter bila itu mengenai masalah kesehatan anak.
Menyediakan Waktu Untuk Anak
Semua udah dikasih, mulai dari mainan, baju bagus, rumah mewah, tapi jangan lupakan satu ini, waktu. Waktu nggak bisa kita beli atau putar kembali. Jadi sempatkan bermain bersama anak. Milikilah waktu luang untuk bersama-sama. Seringkali waktu bersama menjadikan kita tambah dekat dengan sang anak dan semakin mengenal kepribadiannya.
Nggak perlu lah dikasih tau lagi kalau menjadi orang tua baru butuh cuan. Sekarang masalahnya lebih dari cuan :p Kesehatan mental dan beberapa hal yang ditulis di atas, saya rasa perlu banget dipunyai para orang tua. Ada lagi nggak? Yuk sharing di kolom komentar ya.
Hehehe.... seneng deh baca tulisan ini.
BalasHapusSepakat, nggak cuma butuh cuan aja untuk menjadi orang tua, butuh bekal yang lebih mahal lagi, yang nggak bisa dinilai dengan cuan.
Semangat terus belajar untuk menjalani peran sebagai orang tua
Sebagai orang tua baru tidak hanya perihal uang memang, kesehatan mental juga penting karena dihadapkan dengan kehadiran anak dan mulai merawatnya. Belum lagi urusan lainnya, hemm kalau tidak kuat mental tentu akan sulit. Terima kasih informasinya!
BalasHapusTugas mendidik anak bukan hanya tugas ibu tapi juga ayah. Kan bikin berdua maka mendidik anak juga berdua
BalasHapusPasti seru ya mbk berlima😀kalau saya cuma satu..sepi...tugas sebagai ortu ya memang kadang melelahkan apalagi emak..tapi kalau di jalankan bersama mudah"an aman dah
BalasHapusKolaborasi itu penting banget sih menurutku, apalagi untuk para orang tua baru ya. Tapi sebenarnya gak baru juga harus tetap berkolaborasi juga mak, biar visi misinya berjalan dengan lancar.
BalasHapusSalut kak Ucig melepaskan satu demi satu permasalahan di dunia parenting yang dialami sendiri.
BalasHapusAku uda di fase nyaman banget dengan keadaan sekarang. Masalah belajar parenting memang sepanjang masa banget yaa.. Dan tiap usia anak ada tantangannya masing-masing.
Skarang giliran memberikan kesempatan untuk para orangtua membuka diri dan terus menyadari pengasuhan yang tepat bagi keluarga masing-masing.
Rasanya seru banget rebutan emak tuh..
Anakku juga uda 12 dan 10 tahun masih aja kalok emaknya bobok ama daddy suka diduselin.... katanya kudu nempel badan emak.
Penuh haru sih..
Di satu sisi, mungkin kemandirian mereka masih ada di titik yang sayang banget sama aku ya.. Di sisi lain, aku seneng banget kelegketan yang aku bangun selama ini berhasil.. Mereka gak sungkan sama aku mau nempel sampek kapanpun. Harapannya, mereka juga terbuka dan anggep aku lebih dari mama. Bisa jadi temen, bestie, partner in crime, apalah.. namanya usia pra-remaja tuh pengen ngerasaian banyak hal.
Semoga semua yang diiinginkan positive vibes..
As long as on Allah's ways.
Aammin.
**always gak bisa dikit kalo komen di blogpost kak Ucig tuh..
Apa kita ketemuan aja gitu ya.. Hahaha.. Malah nginep ntar..
Menjadi orang tua zaman now banyak tantangannya ya mbak
BalasHapusBanyak hal yang harus dipersiapkan selain cuan tentunya
Nggak gampang jadi orang tua
Kesehatan mental orang tua khususnya ibu penting untuk dimiliki. Jika ada yang sakit mentalnya otomatis fungsi parenting tidak berjalan dengan baik.
BalasHapusBenar banget nih semua yang di atas. Kesadaran akan mental health, baiknya memang sejak sebelum nikah ya diketahui, paling tidak jelang nikahlah ... karena sesungguhnya - seperti yang Mbak sebutkan di atas, masalah pasti akan ada ... dan masalah setelah menikah itu tidak pernah kita bayangkan sebelum kita nikah :)
BalasHapusCii, bener banget. Jadi orangtua baru tuh gak gampang dan memang mesti punya persiapan yaa. Terutama masalah kesehatan mental yang sekarang makin dipikirkan yaa.
BalasHapusLangkah pertama tuh emang mesti nyari pasangan yang bisa diajak komunikasi dan kerja sama sih ya. Jadi kelima persiapan ini bisa dikerjakan bersama 💪🏻
Aku setuju semua poinnya. Punya anak memang harus siap segala hal dan terutama siap berkorban karena harus berbagi semuanya ke anak-anak.
BalasHapusBener banget nih, saat menjadi keluarga baru hatus pandai pandai bawa diri, banyakin ilmu dan sabar karena banyak tak sesuai harapan hehe
BalasHapusAhhh jadi melow bacanya, karena mengingatkan masa kecil anak-anak dulu. Kangen rebutan emak, lucu sih ya anak-anak tuh.
BalasHapusJadi orang tua itu pilihan, ada menyenangkan, menyedihkan, membanggakan dari seluruh kisah perkembangan mereka. Tapi dengan belajar yang tak pernah henti, semoga pengalaman ini jadi bekal anak-anak juga kelak
Memtal sih menurutku yang harus diperkuat dan dipersiapkan. Orang yang mentalnya sudah dewasa biasanya bisa mengambil keputusan dengan bijak
BalasHapusSebagai calon orangtua baru
BalasHapusHal hal di atas menjadi pedoman untuk ku nanti ketika udah dikasih kepercayaan seorang anak
Tapi kalau membaca dari list di atas, saja juga menyetujui perihal ini berdasarkan pengalaman para orangtua di sekitar lingkungan
Setujuuu banget nih, punya anak 3 itu sesuatu banget ya mba ucig, aku juga kadang terlalu fokus anak yang satu akhirnya yang lain kurang. Daan, aku juga lagi belajar2 parenting agar pengalaman buruk yang aku alami tentang pengasuhan orang tua dulu tidak berulang
BalasHapus