Pentingnya Mendengarkan Anak

Pentingnya Mendengarkan Anak ~ Jadi ibu memang dituntut belajar terus ya, haha. Roda kehidupan selalu berputar. Dahulu saat kecil, mungkin celoteh kita seringkali didengarkan oleh orang tua kita. Saya sedang mengingat ketika meminta dibelikan sepeda, bapak pun mewujudkannya. Asyik. Merasa betapa berartinya sebagai seorang anak, apalagi keinginannya terwujud.:p. Bagaimana kabar hari ini, bagaimana hubunganmu dengan buah hati?




Mendengarkan anak bukan selalu harus mengiyakan. Bagi saya mendengarkan mereka adalah salah satu hal yang penting. Dari cerita anak cukup banyak insight baru sih yang saya temui. Beberapa tulisan yang saya baca juga mengatakan bila anak didengarkan pendapatnya, mereka akan merasa dihargai. Dengan begitu kepercayaan dirinya akan tumbuh. Sepertinya anak yang cukup didengarkan dan yang tidak didengar mengalami perkembangan yang berbeda.

Anak yang tidak didengar pastinya merasa diabaikan dan tidak berharga. Bahkan yang bisa terjadi, anak pun tidak akan mendengarkan perkataan orang tuanya. Huaaa, nggak mau kan kalau terjadi yang demikian?! Anak tuh sama dengan kita, mereka memiliki perasaan dan kebutuhan untuk didengarkan. Orang tua harus bisa menempatkan diri sebagai anak. Menjadi pendengar yang baik tidak hanya sekedar mendengar tetapi mendengar dengan memberikan perhatian, ungkapan empati terhadap kejadian yang dialami si kecil.

Cerita anak memang tiada habisnya, mungkin dia sedang sedih, kesulitan atau hanya ingin berbagi kegembiraannya. Terjalinnya komunikasi yang efektif kan bukan hanya satu arah tapi dua arah. Anak nggak melulu dinasihati, disalahkan tanpa diberi kesempatan berbicara. Seperti di film Ngeri Ngeri Sedap, anaknya tidak diajarkan mendengarkan, ketika besar ya mereka mempertanyakan itu karena bapak Domu nggak pernah mencontohkan untuk mendengarkan.



Pentingnya Mendengarkan Anak

Menjadi Teman Dekat

Anak-anak akan mencari orang yang membuat dia nyaman, sama halnya dengan orang dewasa bukan?. Betapa mengerikannya kalau anak tidak merasa dekat dengan orang tuanya. Merasa didengarkan membuat anak merasa dihargai, selalu dekat dengan orang tuanya. Apa pun masalahnya, mendengarkan anak tanpa men-judge jauh akan lebih baik untuk kesehatan mentalnya. Sebenarnya awal mula kenapa anak menjauh karena orang tua tidak pernah mau mendengarkan anak dan akhirnya tidak bisa berteman dekat.



Memahami Anak 

Bagaimana bisa tau karakter anak kalau orang tua nggak mau mendengarkan anak, tidak meluangkan waktu untuk anak. Kalau anak jarang bercerita? Bisa dengan cara memancing pembicaraan. Seperti #2, nggak terlalu banyak cerita karena dia lebih milih memendam dulu baru cerita. Selagi bisa dia tangani sendiri dia akan diam. #hadeh. Bersyukurlah orang tua yang memiliki anak suka bercerita karena jadi tau keinginan anak. Bila mengalami kesulitan, orang tua bisa membantunya. Orang tua juga paham akan kebutuhan anak dan hal yang membuat dia happy.




Komunikasi Efektif

Bisa dipastikan tercipta komunikasi yang efektif, insya Allah kalau mendengarkan anak dengan sepenuh hati. Berbicara dan mendengarkan adalah dua aspek penting untuk menjalin hubungan baik. Gimana sih komunikasi efektif tuh? Komunikasi yang efektif sangat bergantung pada keterampilan seseorang dalam mengirim maupun menerima pesan. Semakin sering anak bercerita, semakin sering pula kita mengetahui gaya bicaranya, apa ada hal yang seharusnya kita luruskan. Nah kan jadi sekali menyelam, beberapa pulau terlampau.




Bonding Dengan Anak

Seringnya berkomuni/kasi dengan anak tentu banyak waktu yang dihabiskan bersama mereka. Situs betterhealthy melansir, posisi jangan lebih tinggi dari anak. Dan diusahakan untuk sejajar agar kontak mata dengan anak tetap terjaga. Kontak mata penting, nanti kalau mereka di luar rumah dan ada godaan yang enggak-enggak, mereka langsung teringat mata ayah dan ibunya. Menciptakan bonding butuh waktu, nggak bisa secepat kilat, tetap semangat.




Kadang kurangnya waktu kita, tidak sempat karena sedang sibuk sebenarnya bukan penghalang. Sebagai orang tua, kita bisa lho meminta pengertian anak supaya menunggu sebentar. Ya sih mendengarkan anak perlu effort, berlatih terus menerus. Sebuah catatan untuk saya sendiri betapa pentingnya mendengarkan anak-anak sehingga anak merasa nyaman, bertumbuh kembang baik, dan merasa berharga.

Komentar

  1. Bener banget, di usia anak yang masih rentan pemahamannya belum matang jadi apapun yang dilakukan orang tua kadang diserap. Kadang kala kita memang harus mendengarkna mereka agar kedepannya menjadi pribadi yang terbuka. Terima kasih sharingnya!

    BalasHapus
  2. Aku belajar dari pengalamanku dulu mba.ortuku bisa dibilang sibuk, sangat sibuk malah. Susah untuk bisa cerita dengan mereka. Sekalinya aku cerita, yg ada malah dimarahin Krn dianggab yg aku lakuin itu salah. Efeknya, aku takut untuk cerita lagi. Untungnya aku punya babysitter yg baiik banget, yg mau dengerin apapun yg aku omongin. Jadi bisa dibilang aku ga salah arah berkat dia.

    Skr setelah punya anak, aku ga mau niru yg dilakuin ortuku. Aku mau ga gampang menjudge saat anak cerita. Krn dengan begitu mereka jadi ga ragu kalo ada masalah apapun utk ngomong ke kita. Beda kalo dari awal aku udh menolak mendengar semua cerita2nya...

    Susah memang. Tapi setidaknya aku usahain banget utk fokus saat anak2 mau ngomong

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah Mbak Fanny beruntung dapat baby sitter yang bisa jadi tempat curhat.

      Biasanya orang anggap anak banyak omong itu cerewet, nyebelin padahal kudu bersyukur kalau anak mudah bercerita ke kita. Itu artinya dia nyaman, percaya. Ga perlu korek info lah.

      Hapus

Posting Komentar

Hai, terima kasih sudah mampir di cigrey.com. Yuk leave comment. Semoga bermanfaat ^^

Mohon maaf komentarnya dimoderasi dulu ya 🙂
Twitter / IG : @uciggg (sila follow yaa ^^)