Sharing Ala Ruang Mama ~ Ibu tak sendiri. Dengan segala problematika yang ada, pasti tiap ibu punya kasus yang kurang lebih sama. Yaa meskipun nggak sama persis, paling tidak kita bisa bertanya maupun saling mencurahkan isi hati. Banyak sekali hal yang bisa digali dari komunitas ataupun forum yang membernya adalah para ibu. Saya mendapati sebuah kegiatan bernama Ruang Mama. Seperti apa ya Ruang Mama?
Jadi sebelum puasa ramadan, saya ikut acara sharing Ruang Mama. Di mana foundernya sendiri yaitu sahabat sekolah saya yang bernama Miranti. Beliau juga founder Teman Main. Wah wah, Ranti memang luar biasa. Bangga banget sama kamu!
Btw, Ruang Mama waktu itu mengangkat topik yang "saya banget" Saya lagi mengalaminya banget. Ruang Mama menghadirkan juga psikolog.
Qadr Allah, psikolognya juga teman sekolah saya hihi. Acara dimulai dengan ice breaking. Semacam games sekilas sebelum kami memulai materi. Temanya "Pengaruh Kalimat Negatif Terhadap Tumbuh Kembang Anak" dengan narasumber Senja Kurnia Putri, M.Psi, Psikolog (Psikolog, Ibu 1 anak).
Ruang Mama salah satu kegiatan yang positif. Saya sih merasa, memang perlu banget para ibu ikut kegiatan seperti ini. Kegiatannya jelas terarah karena bisa Q&A dengan sang psikolog ya. Serius tapi santai. Bercandanya dapeet hehe namun banyak ilmu yang bisa dibawa pulang. Tentu bisa langsung dipraktikkan ya.
Ibu Senja |
Masalah pola pengasuhan anak cukup rumit kan. Saat sharing tentang pengaruh kalimat negatif terhadap tumbuh kembang anak berasa ada saja kurangnya, kurang rapih dalam menyusun kata-kata dalam menghadapi anak. Senja juga menjelaskan tanpa jarak, dengan bahasa yang nggak kaku dan mudah dipahami. Acara ini boleh membawa anak, waktu itu saya datang bersama Kaina. Dia cukup anteng bermain di area Ruang Mama.
source: Ranti |
Balik lagi ke bahasan pengaruh kalimat negatif, kita pernah tanpa sadar mengungkapkannya pada anak kita? Percaya nggak, kalau molekul air bisa berubah bentuk ketika diberikan suatu kata negatif? Jadi ada sebuah penelitian di Jepang telah membuktikannya.. Jika air saja bisa bereaksi, bagaimana dengan manusia ya?
Kalimat negatif memang sangat mempengaruhi kehidupan kelak si anak. Saya pernah mengalaminya. Kaina dibilang sama uti, "Kaina, kok nggak bisa dibilangin ya". Besokannya Kaina balikin omongan itu sama saya. "Aku kan nggak bisa dibilangin kata uti, yaudah nggak mau lakuin itu". Jeng jeeeeng tada. .yakan yakan. Duh, padahal baru sekali lho uti bilang gitu. Saya jadi tarik nafas dalam-dalam deh menghadapinya.
Senja menyarankan jika sedang dalam amarah baiknya minta izin ke anak, minta waktu untuk menenangkan diri. Yuk mulai berubah, kalau terbiasa dengan kalimat negatif menghadapi anak. . masih bisa kita ubah kok sebelum terlambat. Tentu butuh waktu ya.
Senja menyarankan jika sedang dalam amarah baiknya minta izin ke anak, minta waktu untuk menenangkan diri. Yuk mulai berubah, kalau terbiasa dengan kalimat negatif menghadapi anak. . masih bisa kita ubah kok sebelum terlambat. Tentu butuh waktu ya.
Ng, kadang suka berpikir, apa terlalu lembek, apa malah terlalu galak kah? Atau sudah benar perilaku saya sama anak-anak. Hmm, ya ternyata bagaimana pun, seberapa menjengkelkannya anak- anak itu tetap harus diperlakukan dengan calm saja untuk usia golden age lho ya hehe.
Well, Ruang Mama memberikan saya teman-teman baru yang juga berperan sebagai ibu. Sharingnya membekas dan memang harus selalu menambah ilmu supaya cerdas emosi. Karena kegiatan seperti ini, saya jadi diingatkan kembali bahwa pengaruh kalimat negatif tidak memberikan manfaat apapun untuk anak.
Sekian ya, semoga bermanfaat. Semangat berpuasa.
Well, Ruang Mama memberikan saya teman-teman baru yang juga berperan sebagai ibu. Sharingnya membekas dan memang harus selalu menambah ilmu supaya cerdas emosi. Karena kegiatan seperti ini, saya jadi diingatkan kembali bahwa pengaruh kalimat negatif tidak memberikan manfaat apapun untuk anak.
Sekian ya, semoga bermanfaat. Semangat berpuasa.
Senangnya ada wadah berbagi begini ya mba Uci. Buatku yang "ibu baru" yang masih cetek banget ilmu parenting-nya perlu nih dapat ilmu seperti ini. Memang bener sih mba, aku juga takuuut banget kalau terucap kalimat negatif. Lebih takut lagi kalau si anak dapat kalimat negatif justru dari lingkungan luar. Huhu. Tapi kadang kan kita gak bisa membendung itu ya :(
BalasHapusDuuh komenku jadi panjang dengan semi curhat nih mba Ucii hahaha. Makasi ya sharingnya mba Uci :)
Cii, makasi udah support, next ikutan lagi yaa :*
BalasHapus