Ketika Ibu Terlihat Kejam

Ketika Ibu Terlihat Kejam ~ Namanya juga anak-anak. . Seringkali kita mendengar kalimat tersebut. Tentu penggunaanya harus pada situasi dan kondisi yang tepat. Bukan berarti anak-anak lalu dibiarkan tanpa aturan yang jelas. Saya mungkin dibilang cukup konservatif. Seperti aturan anak tidak boleh main di malam hari. Aturan tidak pinjam barang teman setelah main. Ya yaaaa. . Semua itu ada alasannya. Dan memang nggak semua keinginan anak itu harus diikuti kan? Bukan berarti nggak sayang. Terkadang aturan orang tua terlihat kejam namun sesungguhnya hal itu adalah salah satu cara mendidik anak.






Beberapa aturan membuat anak bertanya-tanya. Kaina pun sudah bisa mengemukakan pendapatnya. Kaina pernah tanya kenapa nggak boleh main keluar di malam hari? Sebisa mungkin saya jawab dengan jelas sampai anak mengerti. Memang sih nggak langsung deal, apalagi kalau anak sudah bisa nego. Merayu teruuuus. Nah nah, kadang saya lengah masalah gadget. Ketika saya sedang mengerjakan sesuatu. Heuw, anak-anak berteman gadget. Dan akhirnya berujung tak konsisten. Padahal konsisten adalah salah satu kuncinya ya. .

Selain jam malam, saya juga nggak memperbolehkan main di dalam rumah tetangga kalau pagi hari dengan keadaan belum mandi. Kejam kah daku? Haha nggak kan ya. Pokoknya anak-anak boleh main asal tepat waktunya, dan harus ngerti menghormati privacy orang. Kaina mungkin agak kecewa karena beberapa aturan yang kayaknya nggak seru haha. Tapi saya yakin, saat besar nanti dia akan senang seperti saya. Jaman dulu tuh bapak lebih ekstrim lagi. No jajan! Permen, ciki, dan lainnya. Jangan ikut-ikutan orang, kata bapak. Hasilnya ya saya rasakan saat ini. Haha. Cukup menjadi pribadi yang santai kayak di pantai. 

Well, menerapkan aturan pada anak perlu memperhatikan hal berikut ini:
Komunikasi Dua Arah
Sebelum menentukan aturan, sediakan alasan yang masuk akal. Alasan yang mudah dipahami anak. Insya Allah anak akan mengerti. Ini tentu bukan dengan proses yang instan. Di sana pasti ada elus-elus dada emak haha. Karena ya ngajarin hal baru perlu kesabaran banget. Saat ini saya juga masih mengharuskan mereka tidur siang. Saya coba beri alasan, ya kalau mau main sorenya nggak lemas kita harus bobo dulu. Sederhana dan alasannya cukup asyik nggak sih ? :p

Kompak Antara Suami dan Istri
Jreng jreeeeng. Point ini cukup susah di masalah jajan. Karena waktu bertemu pak suami dengan anak-anak lebih sedikit. Paping maunya ngasih jajan, beliin mainan. Your wish is my command lah pokoknya, nurutin apa kata anak-anak selagi masih wajar. Permen, es krim, ciki hayooo. Kelar weekend, emak agak pusing. . harus setting mereka. 

Konsisten Dan Tegar Menghadapi Tangisan Anak
Tetap lempeng konsisten meski anak nangis. Kok anak menangis didiamkan saja? Telinga saya kayaknya sudah tegar mendengar tangisan anak. Mungkin dianggap sadis. Kebetulan bukan tipe 'daripada anak nangis, aku nyerah'. Oh ya,  Kenapa nggak boleh pinjam mainan teman setelah main? Supaya nggak kebiasaan pinjam. Kalau teman mau pinjam setelah main tetap boleh. Mudah-mudahan nggak ada yang beranggapan, saya ngajarin anak untuk individualis. Kalau pun ada yang anggap gini, yasudah nggak masalah. #kokcurhat.

Ortu Juga Harus Ikut Aturan Main
Jangan cuma anak yang tidak boleh nonton pegang handphone sambil tiduran. Orang tua juga dong harus ikut aturan yang dikasih ke anak. Kaina pernah protes juga nih. Hihi. Ya intinya kan ortu itu contoh untuk anak-anak. So, fair play.

Beberapa aturan yang kita lakukan akan berujung manis, insya Allah. Seperti yang dituliskan oleh emak blogger yaitu emak Myra Anastasia pada web KEB. Teman-teman bisa mampir pada postingan beliau di sini : Tegas Kepada Anak Bukan Berarti Kejam atau bisa kenalan lebih lanjut di blognya lho www.kekenaima.com



Tulisan ini merupakan Collaborative Blogging Emak2Blogger dari kelompok Siti Nurbaya dengan tema parenting Tegas Pada Anak. Semoga Bermanfaat ya. .

Komentar

  1. Anak gak boleh ciki, permen, itu akuuu. Hahahahaaa. Alhamdulillah si Hammam giginya sampai sekarang masih bagus karena gak pernah jajan-jajan begituan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa.. wah Ham alhamdulillah yaa 😁 kuat diaa

      Hapus
  2. Uciiii ini aku baru kepikiran tadi pagi karena semalem aku marahin raya gegara ngga tidur2 padahal dah malem, Raya keliatan marah & sedih gitu aku suruh tidur hahahah dan waktu dia bobo aku kepikiran, kok gue kejem anet ya jadi nyokap hahahahaha. Tapi ternyata kutak sendiri taak #nyaritemen #lega hahahaha semoga kejamnya aku berbuah kebaikan untuk Raya, lagian sekejam-kejamnya Ibu, takan sekejam Ibu kota #eeeaaa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hiaaa 😂😂
      Aku lagi sering marah nih mi 😶 lagi under pressure bgt. Amin mdh2an berdampak baik ke Raya ya

      Hapus
  3. Saya juga masih sering nggak kompak ama suami, hahaha. Padahal kalau lagi kami pas keceplosan beda, kami berdua langsung diam, nyadar.
    Eh, mba Uci dirimu nggak ada tampang kejam kok. Manis banget *minta dilempar kue*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa mba. Kadang nggak bnr2 sama ya. Cuma hrs kompak..
      Lempaar kueeh haha

      Hapus
  4. Aku juga kayaknya yang nerapin meghormati privacy orang lain pengen taktanamkan sedari dini ah, biar ngga sembarang dipegang orang...walo prakteknya kadang kok ya susah, misal pas lagi kondangan sebenere ga pengen anak banyak digendong orang asing, ndilalahnya anaknya antng en lempeng ae ahahhaha, jadi orang asing pada seneng gendong pinjem duuuh

    Nah, ni bayik sekarang juga gendongam mulu, klo ditaro kejer, kadang ga tega euy tapi klo jadi kebiasaan agak rempong juga minta digendong mulu hahha

    Yup kadang aturan yang tampak mata ga asyik sebenernya berniatan baik, dan itupun kadang ga dipahami orang lain
    Harus kompak wkwkkw

    Bloman nginep tempat embahnya, ah ntah deh gmn hahha

    BalasHapus
  5. hikkss, Ci, saya masih suka galakin Faraz. apalagi klo udah ngantuk banget dianya masih sibuk ini itu karena gak mau disuruh tidur. abis gitu jadi feeling guilty dan sedih banget dah udah galak, hiksss, dicium2 deh, fufufuhh.
    padahal sebenarnya pengen kasih tau dia klo waktunya tidur ya tidur, tapi belum bisa disiplin ini, fufufh.

    BalasHapus
  6. Nah! Aku juga setuju tuh. Jangan mentang-mentang mereka anak terus kita biarin. Anak tuh tahu lho, terlebih tahu gimana cara biar dapat perhatian kita. Tahu banget kalo nangis bisa jadi senjata. Wong anak-anak itu pinter. Hihihi...

    BalasHapus
  7. Setuju sama semua poin-poinnya. Kalimat 'Namanya juga anak-anak' bukan berarti harus menuruti segala keinginan anak. Justru pada saat anak, mereka harus mulai belajar. Nanti kalau makin gede malah makin susah

    BalasHapus
  8. Setuju dengan point2nya Mba Ucii, selama ini Aku sangat mengandalkan komunikasi 2 arah dan ini berhasil buat Aku sama Key..

    Nah, yg masih PR jam tidur malamnya niiyy, masih belum teratur.

    BalasHapus
  9. Poin2 nya belum terpenuhi semua.. Masih jadi PR besar nih buat aku. Hixxx

    BalasHapus
  10. selalu gagal untuk menerapkannya karena perasaan sayang yang terlampau besar

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai, terima kasih sudah mampir di cigrey.com. Yuk leave comment. Semoga bermanfaat ^^

Mohon maaf komentarnya dimoderasi dulu ya 🙂
Twitter / IG : @uciggg (sila follow yaa ^^)