Bagaimana Membuat Home Food Photography ala Mbak Yulyan Parwati

Bagaimana Membuat Home Food Photography  ~ Foto makanan untuk upload di social media bukanlah hal yang aneh di jaman now. Mempercantik tampilan galeri nggak ada yang salah kan? Saya cukup ambil manfaat positifnya saja dari social media. Kenapa sih suka foto makanan cig? Soalnya dia nggak bisa protes kalau hasilnya nggak bagus, hehe. Btw, saya mau sharing hasil workshop food photography sabtu lalu. Tema pertama tentang Home Food Photography. Seperti apa?

canva.com

Home Food Photography oleh Mbak Yulyan Parwati, biasa dipanggil Mbak Yan. Berawal dari modal cinta makan. Mbak Yan menekuni food photography dari rumah saja. Saya suka sekali dengan paparan Mbak Yan saat memberikan workshop. Beliau memberikan materi dengan jelas dan beberapa tricky dalam foto makanan di rumah.

Sebelum ke hal yang lebih teknis, untuk memulai food photography kamu harus punya passion dan knowledge.

Paling tidak kamu pasti suka makan dong? meski nggak bisa masak. Hehe. Belajar tentang makanan itu menyenangkan lho. Plus memilki basic foto, know your tools. Mau foto pakai handphone atau kamera DSLR/Mirrorless, kamu harus kenal dengan gearnya kamu nih. 

Bagaimana settingnya, baca manual book dan jangan malas untuk selalu mencoba (kata mbak Yan). Dengan sering latihan progressnya bisa lebih cepat.

Saya ngulik Sony A5000 buat foto makanan juga cukup lama. Awalnya foto bluwek banget, nggak banget lah pokoknya. Makin lama makin putus asa hehe. Eh tapi semangat nyobain terus, kalau tiap hari nggak foto makanan tuh rasanya ada yang kurang (inikah cinta, passion) 

Berlanjut ke persiapan foto makanan ya. Step by step nya bisa dicoba untuk latihan di rumah. Setting up for capture.

Menu
Explore the recipe
Tentukan satu menu saja yang akan di foto. Pilih yang memudahkan kamu dalam membuatnya. Saya pilih sup iga. Langsung praktek trik dari mbak Yan. Untuk wortel dan buncis saya hanya tumis sebentar. Sayuran disiapkan ketika semua set telah siap, supaya masih segar dan warnanya cantik. 

Concept
Proses kreatif kamu mainkan di step ini nih. Konsepnya bisa bermacam-macam. Juga sesuaikan dengan makanannya ya. Kalau conceptnya breakfast dengan set mood segar, ringan, background putih. Atau pilih tradisional,  bisa juga kids meal, before after. dll

Studio Set Up - lighting
Cahaya sangat penting. Harus tahu arah cahaya, lalu set dari mana kamu mengambilnya.
Lighting direction, back light, side light.

Apakah setiap foto harus pakai Reflector dan Diffuser? Nggak selalu. Kita mau foto seperti apa dulu. Harus tahu, perlu atau kapan pakai.
Fungsi reflector dan diffuser supaya bayangan menjadi lebih lembut.

Contoh penggunaan reflector dan diffuser seperti gambar di bawah ini.


Contoh Penggunaan Reflektor dan Diffuser keadaan backlight


Properti 
Segala sesuatu dalam foto yang bukan makanan disebut sebagai property. Termasuk di dalamnya alas, linens, bunga, kursi, dll. Properti yang cukup wajib menurut mbak Yan seperti talenan, nampan dan napkin.

Tips:
  • Sesuaikan dengan konsep yang ditentukan
  • Perhatikan color scheme dan mood dari foto untuk menentukan property yang tepat
  • Sesuaikan ukuran props dengan besarnya makanan yang akan difoto
  • Sesuaikan dengan fungsi dari props itu sendiri
  • Hindari props lebih dominan dan mengalahkan makanan yang akan difoto
  • No props? Why not. .
  • Pilih background berwana gelap untuk subject yang berwarna cerah agar dapat dengan mudah menonjolkan warna, bentuk, dan teksturnya
  • Color Coordination bisa membantu kamu untuk menyetting tampilan foto.

Komposisi
Subject Placement:
Bisa menggunakan Off center or Center

Rule of Thirds (ROT) adalah garis bantu untuk membagai frame foto menjadi sembilan
bagian yang sama besar, dengan menarik dua garis sejajar pada horizontal dan dua garis sejajar pada vertikal.

untuk ROT dan center bisa di googling ya hehe.

Sedangkan S CURVED, DIAGONAL, TRIANGLE, LINES ini saya capture contoh punya mbak Yan.



Tentang Angle
Angle: Eye level, above eye level, BEV.
Kuncinya : Kenali karakter dari “Hero” dan tentukan bagian mana yang ingin ditonjolkan. 

Angle tiap jenis makanan berbeda ya. Misalnya angle untuk pizza lebih menarik dengan angle BEV. Sedangkan burger pakai angle eye level untuk memperlihatkan tumpukan isi  burger. 


Styling
Suka mentok ya saat styling? Katanya memang perlu jam terbang dibanyakin. Hehe. Harus diperhatikan gimana meletakkan makanan, memberi garnis, gimana kalau produknya ice cream, sayuran dan lain-lain. Workshopnya seru, mbak Yan membagi ilmunya dan diskusi santai. Semua trik styling yang dikasih bisa dipraktikkan di rumah. Oh ya, beliau juga ngadain Food Photography workshop lagi untuk Conceptual and Styling di bulan Maret. Bisa cus daftar buat temans yang tertarik untuk menggeluti dunia food photography. Intip instagram beliau di @yulyan_parwati.


And Then Shoot

Less is better! Jangan terlalu banyak melakukan editing hingga menyebabkan foto nampak tidak alami. Pastikan semua settingan sudah OK di kamera sehingga tidak perlu menghabiskan waktu untuk editing. So, edit sesuai warna aslinya saja.

Selain mbak Yan, speakernya juga ada mbak Sefa Firdaus dan mbak Ayu Diah Respati. Mungkin selanjutnya mau share tentang bagaimana cara menentukan fee jasa foto produk? Ada yang penasaran juga nggak? Insya Allah, share hasil beberapa hasil tanya-tanya dengan food blogger seperti mbak Dyah dan mbak Eliza mengenai cara menentukan fee jasa foto produk, terutama makanan ya. Stay Tune ^^.

Komentar

  1. Betul nih Mbak, kalau foto kebanyakan filter jadi tambah jelek ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo di filter warnanya nggak alami ya mbaa

      Hapus
  2. cocok banget nih mbak untuk blog saya yang kuliner soalnya fotonya selama ini asal-asalan

    BalasHapus
  3. Wah,makasih banyak share ilmunya mba, saya pingin ikut acara workshop tapi gagal terus huhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 mbaaa.. mdh2an bisa ikutan yaa

      Hapus
  4. Sy mentok d styling mbaaa,,, n props,,, dah sering ikutn tinggal praktekny����

    BalasHapus
  5. Aku masih perlu banyak belajar masalah foto-foto nih, hehe.

    BalasHapus
  6. Biasanya aku males masak sama foto. Ribet aja karena one man show. Tapi kalo suami masak aku foto itu gapapa. Hehehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. enakan dimasakin ya liii hihi aku pun mauuu

      Hapus
  7. mbak chy sih food photographynya selalu keren
    apalah aku cuma bekas daun teh habis diseduh :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nind, yaampun hehe... aku jadi maluuh ^^

      Hapus
  8. Aaaah ditunggu hasil intrrviewnya ❤❤

    BalasHapus
    Balasan
    1. insya Allah, interview singkat aja Priim hehe

      Hapus
  9. Makasih informasinya mba..ternyata banyak juga yah tipsnya kalo kita ingin sebuah foto food yang bagus dan berkualitas...

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama2 mbaaak, iyah cukup banyak tapi insya Allah bisa dipraktekin di rumah yaa

      Hapus
  10. Perlu bangeeeeeet ini infonya, apalagi skr photography lg digandrungi ya. Aku niatan pengen motoin hasil masakan aku tp minim ilmu fotonya. Hehehe aku save deh biar gak lupa. Thanks banget ya :*

    BalasHapus
  11. Mantap ternyata moto makanan itu ada ilmunya pantesan mb Ucig nanya ya kendala food fotografi apa?dan aku jawab ga sabar pengen makannya wkwkwk karena untuk hasil perfecto aja kudu merhatiin segala aspek kereenn :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaah, aku juga gitu teh. Mau makaaaan nyaplok cpt2 haha

      Hapus
  12. Keren tipsnya mbak.
    Saya masih sering kesulitan buat moto kuliner soalnya.

    BalasHapus
  13. Mak Ucig makasih sharingnya. Aku lagi belajar di bagian lighting nih, karena beneran ngaruh biar foto itu tampak lezat. Pokoknya nyari cahaya biar mantul mantul gitu hehehe.

    BalasHapus
  14. Waahhh banyak yg perlu disiapkan ya mbk, demi dapet hasil jepretan yang maksimal.

    BalasHapus
  15. keren nih tipsnya....hrs dicoba nih

    BalasHapus

Posting Komentar

Hai, terima kasih sudah mampir di cigrey.com. Yuk leave comment. Semoga bermanfaat ^^

Mohon maaf komentarnya dimoderasi dulu ya 🙂
Twitter / IG : @uciggg (sila follow yaa ^^)