Menemukan Passion Kala Bosan

"Ci, bosen di rumah..pengen ngantor lg deh, ada lowongan ngga??" (message dari lia yang biasa saya panggil dengan sebutan nyai) waktu itu saya masih bekerja. Lia sudah lebih dulu menjadi ibu di rumah alias full time mother. Lia yang mempunyai nama lengkap Margawitra Herliantina Arbaiyah, merupakan anak tunggal. Saya mengenalnya ketika bekerja di salah satu bank swasta di Jakarta. Seorang yang ceria, ramah, pintar, cantik dan rame hehe pokoknya serba bisa. Saya ingin bercerita tentang sosoknya yang kini telah keluar dari kebosanannya dengan menjadi mompreneur.

Semenjak menikah dan memiliki anak, lia off dari dunia kantor karena mengurus rumah tangga yang juga merupakan permintaan suaminya. Sudah terbiasa aktif dan tak bisa diam adalah dia. Saat ini lia memiliki brand hijab dan busana muslimah yaitu MW atau MargaW diambil dari nama pribadinya yaitu Margawitra. Perjalanan panjang untuk sampai ke MW yang dimulai dari menjual baju yang dibeli di Tanah Abang dengan modal patungan 500ribu berlanjut ke Tinata Craft yakni usaha rajutannya. Beliau memang sangat kreatif dan pandai merajut. Dulu waktu jam kantor lagi kosong, saya pun diajarinnya merajut, Lia menularkan energi positif di mana dia berpijak. Peran mama sangat besar. Ibu beliau pernah menjadi guru kesenian di SMP Kedunggalar dan kini masih mengajar PPKN di SMK N Geneng. Mama mengajari Lia menjahit, merajut sedari kecil. Ya darah kreatif mama mengalir kepada Lia. Sampai sekarang pun mama sering dimintai pendapat tentang hitungan bahan terkadang juga tentang model gamis. Terlepas dari semua itu, "do'a mama adalah yang paling utama", tegas Lia.

Lia dan si kecil

Memulai bisnis merajut dari rumah membuat Lia memiliki tantangan tersendiri karena banyaknya permintaan yang tak mungkin ditangani sendiri. Akhirnya Lia memiliki karyawan untuk membantu bisnis rajutannya. Karyawan tersebut awalnya diajari dari nol tentang merajut. Waktu terus bergulir ketika itu terhambat sumber daya manusia alias karyawan karena Lia harus berpindah tempat tinggal dari Slipi ke daerah Tangerang Selatan. Bisnis rajut sementara tak bisa ia lanjutkan. Namun tak berhenti sampai disitu, Lia terus dinamis. Sempat memang ingin kembali ke dunia kantor tetapi niat tersebut ia urungkan. Bowo, suami yang juga selalu mendukung tiap langkahnya, menjadikannya seorang yang lebih kuat dari sebelumnya. Memang itulah nikmatnya berumah tangga, selalu ada teman hidup kala suka dan duka.

Meninggalkan jejak dan segala kecintaannya di dunia merajut, ibu dari Sarah Aqilah ini beralih menjadi reseller pashmina yang dinamai HijabLia di tahun 2013 disambil juga dengan mengikuti satu MLM. Dulu trendnya menjual via bbm alias blackberry messenger.

Melihat peluang hijab itu Lia sepertinya tak lama berpikir. Di tahun 2014 bulan Maret qadar Allah, dengan segenap talenta yang ia miliki yaitu design dengan photoshop, pengetahuan menjahit, ia juga bisa menggambar terciptalah brand MargaW. Memang awal usahanya ini tidak langsung gamis tetapi menjual khimar yang tengah marak dan punya pangsa pasar tersendiri. Mencari penjahit bersama suami, menyusuri jalan-jalan dan akhirnya dipertemukan oleh penjahit yang sampai sekarang membantunya dalam bisnis busana muslimah ini. Ia juga lumayan sering mengikuti seminar atau pelatihan yang bersifat kewirausahaan untuk menambah ilmu yang dimiliki dan juga untuk menambah networking. Kini Lia telah menemukan passionnya dan keluar dari kebosanannya. Tak mudah memang, tapi api semangatnya selalu hangat terasa.

Kegigihan penjualan online lewat facebook, instagram, website MargaW.com, lalu beberapa e-commerce dijelajahinya seperti Hijup.com, Saqina.com dan masih ada beberapa lagi yang lainnya. Mengikuti bazar atau expo di beberapa tempat di Jakarta pun dilakoninya. Seperti terjun bebas ketika telah menemukan passionnya. Meski Lia berlatar pendidikan sarjana Teknik, tak membuatnya merasa banyak kesulitan dalam menjalani bisnis fashion karena selalu belajar. Teman-teman bisa juga menemukan offline shoppingnya di butik The Most, Bekasi. MargaW atau MW juga  memiliki beberapa reseller di luar negeri yaitu di Doha dan Melbourne.

Saat ini MargaW memiliki 5 karyawan yang aktif membantu dalam produksi busana muslimahnya. Produknya memiliki keunikan tersendiri dan hijab yang selalu menutupi dada. Di samping itu produksi dengan bahan yang berkualitas pula maka memiliki tempat di hati konsumennya. Ketekunan, kesabaran yang dijalankan berbuah manis dan tak pernah berhenti berinovasi. Rintangan selalu ada namun do'a dan usaha adalah senjatanya. Semoga tulisan ini bisa menginspirasi dan kamu bertemu dengan passionmu yah.